Lenturkan Otot, Kenali 6 Jenis Gerakan Stretching untuk Meregangkan Otot Kaku



MOMSMONEY.ID - Stretching atau peregangan otot merupakan jenis gerakan yang wajib dilakukan baik sebelum maupun setelah berolahraga. Pentingnya gerakan stretching ditujukan agar otot tak mudah cidera akibat terlalu tegang berolahraga.

Tapi ternyata, ada banyak jenis-jenis peregangan yang bisa dilakukan. Apa sajakah jenis-jenis peregangan yang bisa Anda lakukan sendiri?

Melansir dari Well and Good dan Sehat Aqua, berikut 6 jenis stretching atau peregangan otot:


Baca Juga: 5 Jenis Olahraga dan Latihan yang Efektif untuk Redakan Nyeri Punggung

Peregangan statis

Peregangan statis atau static stretching merupakan jenis peregangan yang dimaksudkan untuk memperpanjang otot untuk jangka waktu tertentu, memulihkan rasa sakit dan ketegangan, serta meningkatkan fleksibilitas.

Jenis peregangan ini berlangsung selama 10-30 detik. Contoh jenis peregangan ini adalah pose kobra, pose mencium lutut, peregangan bisep, dan sebagainya.

Baca Juga: 5 Makanan yang Mampu Perkuat Tulang Wanita Akibat Kehamilan dan Persalinan

Peregangan dinamis

Jenis peregangan selanjutnya adalah dynamic stretching atau peregangan dinamis yang biasanya berlangsung selama 10-12 kali hitungan.

Jika merasa tegang sebelum berolahraga, maka peregangan dinamis adalah pilihan yang tepat untuk Anda, karena dynamic stretching merupakan jenis teknik yang melibatkan gerakan aktif sendi dan otot.

Jenis peregangan dinamis dimaksudkan untuk membantu meningkatkan kinerja Anda dengan bergerak ke arah yang benar.

Beberapa jenis dynamic stretching di antaranya: mengayunkan kaki ke depan dan belakang, mengayunkan lengan ke kanan dan ke kiri, dan masih banyak lagi gerakan lainnya.

Baca Juga: 6 Makanan Sehat yang Efektif Bikin Kulit Jadi Glowing Seperti Artis Korea

Peregangan isometric

Peregangan isometrik merupakan jenis peregangan yang memiliki berbagai fungsi, di antaranya untuk memperkuat bagian tendon, ligament, serta meningkatkan jangkauan sendi gerak.

Contoh stretching jenis ini di antaranya plank, wall sit, low squat, dan static lunge.

Baca Juga: Promo Burger King 1-31 Januari 2023, Kupon Januari Serba Diskon Mulai Rp 5.000

Peregangan pasif

Peregangan pasif atau passive stretching merupakan jenis peregangan yang dilakukan selama pendinginan atau saat otot pulih setelah cedera.

Peregangan pasif ini bergantung pada kekuatan eksternal untuk dapat mengendurkan otot-otot tubuh.

Contoh stretching jenis ini, misalnya, supine single leg stretch dan hamstring stretch.

Baca Juga: Para Pencari Cuan, Ikuti 6 Cara Hindari Stres Saat Bekerja biar Lebih Produktif

Peregangan PNF

Peregangan PNF atau proprioceptive neuromuscular facilitation stretching merupakan jenis peregangan yang menggabungkan jenis stretching statis, pasif, dan isometric.

Peregangan PNF memiliki fungsi untuk meningkatkan fleksibilitas, kekuatan, dan stabilitas sendi yang baik.

Peregangan balistik

Peregangan balistik atau ballistic stretching adalah jenis peregangan yang cukup berbahaya dan hanya boleh dilakukan di bawah pengawasan professional saja, karena dapat menyebabkan cidera.

Peregangan balistik melibatkan peregangan otot tertentu sejauh mungkin berdasarkan tingkat kenyamanannya. Setelah peregangan mencapai titik maksimal, maka otot atau sendi akan dipaksa meregang lebih jauh lagi.

Contoh stretching jenis ini di antaranya sitting toe stretch, standing toe stretch, the standing lunge, shoulder rotations.

Itulah beberapa jenis gerakan stretching atau peregangan yang bisa dilakukan sebelum dan setelah berolahraga agar otot dan sendi tak terlalu kaku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Raissa Yulianti