KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Citibank N.A, Indonesia (Citi Indonesia) secara resmi akan mengakhiri bisnis ritel yang dimiliki pada akhir pekan ini. Ini berarti, Citi Indonesia akan benar-benar fokus pada bisnis institusi atau ke depannya. Dalam hal ini, Citi Indonesia akan menyelesaikan proses migrasi nasabah ritelnya kepada Bank UOB Indonesia. Itu sesuai dengan kesepakatan akuisisi tahun lalu senilai S$ 5 miliar yang sepaket dengan portofolio bisnis
consumer banking di 4 negara yakni Indonesia, Malaysia, Thailand dan Vietnam. CEO Citi Indonesia Batara Sianturi mengungkapkan pihaknya telah berencana untuk mengeluarkan beberapa produk pada tahun depan. Ini bakal menandai fokus bisnis baru yang dimiliki Citi Indonesia terkait bisnis korporasi.
Batara pun merinci akan ada enam lini bisnis yang bakal menopang bisnis Citi Indonesia ke depannya. Di antaranya adalah
investment banking, corporate banking, commercial banking, transaction banking, market and treasury banking dan terakhir
custody banking.
Baca Juga: Nasabah Ritel Citi Jangan Lupa, Proses Migrasi ke UOB Dilakukan Akhir Pekan Ini “Untuk enam bisnis ini, kami akan investasikan beberapa produk inovasi dan akan memenuhi kebutuhan klien kami yang ada 700 multinasional bisnis,” ujarnya. Ia menyebut akan meluncurkan beberapa produk baru untuk global
transaction banking dalam memfasilitasi multinasional bisnis yang beroperasi di seluruh dunia, sehingga
global company bisa ter-
connect dan menjadi
real time di tahun 2024 Adapun, Batara menegaskan pengalihan bisnis
consumer banking termasuk kartu kredit dan
wealth management kepada UOB sendiri merupakan strategi bisnis global. Di mana, untuk segmen
consumer banking hanya akan difokuskan di
home country, yaitu Amerika “Di luar
home country itu fokusnya bakal
institutional banking. Sehingga di luar Amerika hampir 100% berjalan di bisnis
institutional bisnis, kecuali Singapura, Hong Kong dan Dubai, karena mereka sebagai
hub dari
private banking ya,” ujar Batara. Batara pun bilang bahwa di antara enam lini bisnis ini tidak ada yang akan mendominasi. Artinya, Citi Indonesia akan mengembangkan enam bisnis ini secara merata. Hingga September 2023, bisnis
institutional Citi Indonesia memang disebut menopang kinerja perusahaan. Batara bilang peningkatan kinerja disebabkan oleh meningkatnya pendapatan bunga bersih di lini bisnis
institutional banking.
Sebagai informasi, pendapatan bunga bersih bank yang berkantor pusat di New York ini tercatat naik sekitar 47,26% YoY. Nilai pendapatan bunga bersih yang dimiliki senilai Rp 3,64 triliun.
Baca Juga: Bank Mandiri (BMRI) Catat Transfer Valas Melalui Livin Tembus 44.000 Transaksi Adapun, salah satu bisnis
institutional banking yang tumbuh adalah
global network banking. Di mana, pertumbuhan pendapatannya tumbuh sebesar 16% di kuartal ketiga tahun 2023. Batara bilang ini tercapai melalui beragam inisiatif, termasuk koridor Asia-ke- Asia dari klien Asia yang berinvestasi di Indonesia, yang mana meningkat 16% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan kontribusi terbesar dari klien
desk China yang meningkat 27% dan
desk Japan 22%.
Editor: Tendi Mahadi