Lepas dari sanksi, Citibank mulai beraksi



JAKARTA. Citibank Indonesia mulai beraksi menggenjot bisnis kartu kredit, setelah bebas dari sanksi larangan penerbitan kartu kredit bagi nasabah baru. Bank yang berpusat di Amerika Serikat (AS) mulai menyiapkan strategi untuk menggaet nasabah anyar guna meningkatkan pundi-pundi pendapatan dari bisnis kartu kredit.

Chief Country Officer Citibank Indonesia Tigor Siahaan, mengatakan tingkat konsumsi di Indonesia masih tinggi lantaran pertumbuhan kelas menengah dan kelas atas meningkat signifikan. Alhasil, kredit konsumer masih berpeluang tumbuh tinggi.

Lauren Sulistyawati, Managing Director Consumer Business Citibank Indonesia, mengatakan Citibank membidik pertumbuhan kartu kredit di kisaran 18%-20% di sepanjang tahun ini dan tahun 2014. Ia juga menargetkan  kenaikan pangsa pasar kartu kredit menjadi di atas 20%. Saat ini, pangsa pasar kartu kredit Citibank sebesar 19%. "Kami mengharapkan pertumbuhan kredit sebesar 30%," katanya.


Nah, untuk menggenjot kembali bisnis kartu kredit, Citibank meluncurkan tiga produk kartu kredit baru, yakni Citi PremierMiles, Citi Rewards dan Citi Cash Back, Kamis (21/11). Alih-alih membidik nasabah berdasarkan kelas, ketiga produk baru tersebut menyasar segmen nasabah berdasarkan kebutuhan gaya hidup nasabah.

Hingga saat ini, bank yang fokus pada kredit konsumer ini telah menerbitkan 1 juta kartu kredit. Citibank menargetkan, jumlah kartu kredit yang beredar bertambah 100.000 kartu per tahun. Alhasil, pada tahun 2015, jumlahnya mencapai 1,2 juta-1,3 juta kartu kredit.

Untuk menyiasati pembatasan kepemilikan kartu kredit, Citibank memilih membidik nasabah berpendapatan di atas Rp 10 juta per bulan. Sebab, nasabah tersebut boleh memiliki lebih dari dua kartu kredit. Selain itu, menurut riset Citibank, sebanyak 40% dari nasabah berpenghasilan di atas Rp 10 juta lebih menghargai globalitas, keuntungan premium, dan manfaat perjalanan. "Kami membidik nasabah papan atas untuk meningkatkan jumlah kartu kredit," tambah Lauren.

Meski sempat terkena sanksi dari Bank Indonesia (BI) selama dua tahun, Lauren mengatakan tidak khawatir citra bisnis kartu kredit Citibankbakal tergerus. Sebab, kepercayaan nasabah terhadap kartu kredit Citibank masih tinggi. Terbukti, volume dan transaksi kartu kredit Citibank masih tinggi selama terkena sanksi BI. Lauren mengatakan, nilai transaksi kartu kredit Citibank selama ini mencapai Rp 2 triliun per bulan. "Setelah ini, kami berharap transaksi semakin meningkat," kata Lauren. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: A.Herry Prasetyo