JAKARTA. PT Bank Permata Tbk (BNLI) kehilangan potensi pendapatan dari dividen senilai Rp 2,3 miliar setiap tahun, pasca melepas 31% sahamnya di PT Asuransi Permata Nipponkoa Indonesia (APNI). Jumlah tersebut setara 0,24% dari laba bersih Perseroan di 2010. Namun, Direktur Bank Permata, Roy A. Arfandy dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia, hari ini, menyebutkan hasil penjualan saham itu bisa disalurkan dalam pemberian kredit, sehingga kerugian menjadi tidak signfikan. "Selain itu, hasil penjualan saham APNI akan memberi keuntungan Rp 25 miliar pada tahun berjalan," ujar Roy.
Lepas saham APNI, BNLI kehilangan potensi pendapatan Rp 2,3 miliar
JAKARTA. PT Bank Permata Tbk (BNLI) kehilangan potensi pendapatan dari dividen senilai Rp 2,3 miliar setiap tahun, pasca melepas 31% sahamnya di PT Asuransi Permata Nipponkoa Indonesia (APNI). Jumlah tersebut setara 0,24% dari laba bersih Perseroan di 2010. Namun, Direktur Bank Permata, Roy A. Arfandy dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia, hari ini, menyebutkan hasil penjualan saham itu bisa disalurkan dalam pemberian kredit, sehingga kerugian menjadi tidak signfikan. "Selain itu, hasil penjualan saham APNI akan memberi keuntungan Rp 25 miliar pada tahun berjalan," ujar Roy.