Lepas Wal-Mart, Bharti lirik Carrefour & Aeon



MUMBAI. Konglomerasi India, Bharti Enterprises Pvt tidak kehabisan akal dalam mempertebal pendapatan. Putus kongsi dari peritel Wal-Mart, konglomerasi milik miliarder Sunil Mittal ini tengah menjajaki kerjasama dengan peritel Carrefour SA dan Aeon Co Ltd.

Sejak putus dari Wal-Mart enam bulan lalu, Bharti langsung mendekati dua raksasa peritel lain. "Bharti melobi Carrefour dan Aeon untuk kerjasama dalam dua joint venture yang berbeda," bisik sumber Bloomberg, Selasa (15/4). Lebih detail, Bharti saat ini dikabarkan sudah memasuki tahap final dengan Carrefour untuk membentuk perusahaan kongsi yang berbentuk jaringan toko grosir (wholesale).

Sedangkan Aeon berniat mengambilalih saham minoritas di jaringan supermarket Bharti.Di segmen bisnis ritel, saat ini Bharti memiliki 210 toko Easy Day. Raj Jain, CEO Bharti Retail menolak berkomentar tentang kabar tersebut.


Potensi kinclong

Saat ini, Carrefour mengoperasikan lima toko wholesale di India. "Toko Carrefour nanti akan dialihkan ke Bharti. Sementara Bharti mengkonversi sebagian toko besar (hipermarket) menjadi wholesale," tambah si sumber. Sementara, Aeon belum memiliki satu toko pun di pasar ritel India.

Sedangkan Wal-Mart berencana terus ekspansi kendati putus kongsi dari Bharti. Kedatangan Aeon di Bharti dalam rangka membidik pasar ritel India yang kinclong. Hitungan Technopak Advisors Pvt, pasar supermarket India diperkirakan senilai US$ 865 miliar di tahun 2023 mendatang.

Rencananya, Wal-Mart bakal membuka lebih dari 50 toko wholesale baru dalam tempo empat tahun mendatang. Saat ini Wal-mart mengoperasikan 20 jaringan toko di India. Tak mau kalah, Bharti berambisi membangun 50 toko baru. Penambahan toko ini bagian dari buah ekspansi kerjasama Bharti dengan Carrefour dan Aeon.

Pemain lain di pasar ritel India adalah Reliance Retail Ltd. Peritel milik miliarder Mukesh Ambani ini merupakan pemain baru di bisnis supermarket lewat 25 toko. Sedangkan peritel asal Jerman, Metro AG telah memiliki 16 toko di India. Namun, niatan Bharti menggandeng peritel asing tidak mudah.

Sebab, partai pemenang pemilu, Bharatiya Janata Party, berencana membatasi kepemilikan peritel asing. “Kehadiran kami di India masih kecil. Tantangan sulit untuk kami bisa menguasai pasar supermarket India dalam waktu 20 tahun mendatang," ujar Georges Plassat, CEO Carrefour.

Editor: Dessy Rosalina