KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Performa sektor saham pertambangan serta konstruksi,properti, dan real estate tak begitu memukau di tahun 2017 lalu. Namun, sejak awal tahun hingga perdagangan Selasa (23/1), kedua sektor tersebut menempati urutan dua teratas sektor saham dengan return tertinggi. Mengutip data Bloomberg pada pedagangan saham Selasa (23/1) pukul 11.37 WIB, sektor pertambangan menempati urutan teratas saham dengan return tertinggi. Secara year to date (ytd) saham pertambangan sudah mengalami kenaikan 20,94%. Selanjutnya, menyusul sektor konstruksi, properti, dan real estate yang menempati urutan kedua dengan kenaikan 4,30% ytd. Di urutan ketiga, ada sektor barang konsumsi (consumer goods) dengan kenaikan 3,59% ytd. Padahal, sepanjang perdagangan bursa 2017 lalu, sektor pertambangan hanya mengalami kenaikan sebesar 15,03%. Sementara itu, sektor konstruksi, properti, dan real estate justru turun/minus 4,53%. Beriringan, saham sektor keuangan dan industri dasar yang pada tahun 2017 lalu menempati urutan dua teratas sektor saham dengan return tertinggi, justru tergeser. Sektor saham keuangan mengalami pertumbuhan return 1,95% ytd. Sedangkan sektor saham industri dasar tumbuh lebih tinggi yakni 3,23% ytd. “Ya memang biasanya sektor saham yang underperform tahun lalu cenderung untuk rebound di tahun ini,” ujar Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee. Meski demikian, tak semua sektor saham yang kurang mentereng di tahun lalu serta merta mengalami kenaikan signifikan. Semuanya tetap dipengaruhi oleh sentimen sektoral masing-masing. Hal tersebut sebagaimana pula diungkapkan analis Semesta Indovest Sekuritas Aditya Perdana Putra. “Pergerakanya dinamis. Kalau kuartal I-IV EPS growth stabil, bisa naik semua. Kedepannya, beberapa sentimen baik dari regulasi atau hal lainnya masih mungkin mempengaruhi,” tutur Aditya. Meski demikian, Aditya mencatat bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di 2018 masih tetap akan digerakkan oleh saham-saham berkapitalisasi pasar besar. Adapun saham berkapitalisasi pasar besar didominasi oleh saham perbankan dan konsumer. Namun, Aditya tak menampik bahwa ada kemungkinan sektor saham perbankan dan konsumsi tak catat kenaikan return setinggi tahun lalu. “Finance.Mungkin kenaikan terbatas, ya karna valuasi agak mahal,” tambah Hans. Sebagai informasi, sektor saham perbankan mencatat kenaikan return paling tinggi sepanjang 2017, yakni sebesar 41,02%. Menyusul, sektor industri dasar dan kimia mencatat kenaikan 27,18%. Selanjutnya, sektor konsumsi naik 20,87%.
Lesu di 2017, saham sektor pertambangan dan properti mulai rebound
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Performa sektor saham pertambangan serta konstruksi,properti, dan real estate tak begitu memukau di tahun 2017 lalu. Namun, sejak awal tahun hingga perdagangan Selasa (23/1), kedua sektor tersebut menempati urutan dua teratas sektor saham dengan return tertinggi. Mengutip data Bloomberg pada pedagangan saham Selasa (23/1) pukul 11.37 WIB, sektor pertambangan menempati urutan teratas saham dengan return tertinggi. Secara year to date (ytd) saham pertambangan sudah mengalami kenaikan 20,94%. Selanjutnya, menyusul sektor konstruksi, properti, dan real estate yang menempati urutan kedua dengan kenaikan 4,30% ytd. Di urutan ketiga, ada sektor barang konsumsi (consumer goods) dengan kenaikan 3,59% ytd. Padahal, sepanjang perdagangan bursa 2017 lalu, sektor pertambangan hanya mengalami kenaikan sebesar 15,03%. Sementara itu, sektor konstruksi, properti, dan real estate justru turun/minus 4,53%. Beriringan, saham sektor keuangan dan industri dasar yang pada tahun 2017 lalu menempati urutan dua teratas sektor saham dengan return tertinggi, justru tergeser. Sektor saham keuangan mengalami pertumbuhan return 1,95% ytd. Sedangkan sektor saham industri dasar tumbuh lebih tinggi yakni 3,23% ytd. “Ya memang biasanya sektor saham yang underperform tahun lalu cenderung untuk rebound di tahun ini,” ujar Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee. Meski demikian, tak semua sektor saham yang kurang mentereng di tahun lalu serta merta mengalami kenaikan signifikan. Semuanya tetap dipengaruhi oleh sentimen sektoral masing-masing. Hal tersebut sebagaimana pula diungkapkan analis Semesta Indovest Sekuritas Aditya Perdana Putra. “Pergerakanya dinamis. Kalau kuartal I-IV EPS growth stabil, bisa naik semua. Kedepannya, beberapa sentimen baik dari regulasi atau hal lainnya masih mungkin mempengaruhi,” tutur Aditya. Meski demikian, Aditya mencatat bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di 2018 masih tetap akan digerakkan oleh saham-saham berkapitalisasi pasar besar. Adapun saham berkapitalisasi pasar besar didominasi oleh saham perbankan dan konsumer. Namun, Aditya tak menampik bahwa ada kemungkinan sektor saham perbankan dan konsumsi tak catat kenaikan return setinggi tahun lalu. “Finance.Mungkin kenaikan terbatas, ya karna valuasi agak mahal,” tambah Hans. Sebagai informasi, sektor saham perbankan mencatat kenaikan return paling tinggi sepanjang 2017, yakni sebesar 41,02%. Menyusul, sektor industri dasar dan kimia mencatat kenaikan 27,18%. Selanjutnya, sektor konsumsi naik 20,87%.