Lewat anggota holding, IFG beri asuransi penjaminan UMKM Rp 8,3 triliun per September



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Holding asuransi dan penjaminan BUMN Indonesia Financial Group (IFG) ikut mendorong pemulihan ekonomi Indonesia. 

Direktur Keuangan dan Umum IFG Rizal Ariansyah mengatakan, upaya pemulihan ekonomi Indonesia dilakukan dengan menciptakan produk asuransi yang lengkap dan dapat memberikan proteksi maksimal kepada masyarakat.

Ia menyebut IFG didirikan dengan harapan dapat berperan dalam pembangunan nasional. Misalnya dengan membantu UMKM yang tengah mengalami tekanan likuiditas yang besar akibat pandemi.


“Oleh karena itu, IFG melalui anggota holding, memberikan dukungan asuransi penjaminan UMKM hingga senilai Rp 8,3 triliun per September 2020, kepada lebih dari 200.000 pelaku UMKM. 

Baca Juga: Nilai restrukturisasi 282 polis nasabah korporasi Jiwasraya capai Rp 1,03 triliun

Disamping itu, IFG juga memastikan agar seluruh anggota holding selalu mempertahankan level of services yang baik kepada para nasabah,” ucap Rizal Ariansyah, Direktur Keuangan dan Umum IFG dalam keterangan tertulis, Jumat (6/11).

Rizal menambahkan, saat ini IFG melakukan pengembangan produk dan layanan asuransi terintegrasi. Juga serta efisiensi operasional dengan shared services, serta mengoptimalkan pemanfaatan penggunaan teknologi informasi berdasarkan data analytic dan pengelolaan big data untuk mempermudah penetrasi pasar asuransi.

Sementara itu, Jasindo dan Jasa Raharja, yang merupakan anak perusahaan dari IFG juga turut berperan aktif dalam pemulihan ekonomi Indonesia melalui berbagai program asuransi yang bermanfaat bagi masyarakat.

Direktur Pengembangan Bisnis Asuransi Jasindo Diwe Novara bilang saat ini Jasindo sedang melaksanakan 5 asuransi penugasan. 

Kelima penugasan itu antara lain, Asuransi Barang Milik Negara (ABMN) yang merupakan inisiasi Kementerian Keuangan dimana Asuransi Jasindo ditunjuk sebagai ketua konsorsium sekaligus penerbit polis.

Kemudian ada Jaminan Kesehatan Menteri (Jamkesmen) dan Jaminan Kesehatan Utama (Jamkestama), Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) dan Asuransi Usaha Ternak Sapi / Kerbau (AUTSK), Asuransi Perikanan Bagi Pembudidaya Ikan Kecil (APPIK), serta Program Bantuan Premi Asuransi Bagi Nelayan (BPAN).

“Kami berharap program-program ini dapat memberikan dampak positif secara langsung kepada masyarakat. Pandemi ini bukan hal yang pertama kali terjadi, sehingga untuk perusahaan yang bergerak di bidang keuangan khususnya perasuransian sudah memperhitungkan risiko tersebut,” papar Diwe.

Selanjutnya: Dipimpin IFG, begini rencana bisnis holing BUMN asuransi ke depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi