Lewat aplikasi digital, BRI Agro pasang target salurkan kredit Rp 375 miliar di 2019



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BRI Group melalui anak usaha PT Bank BRI Agro Tbk meluncurkan produk pinjaman berbasis digital bertajuk Pinang (Pinjaman Tenang) sebagai langkah untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat di era digital. Produk tersebut sebelumnya sudah diluncurkan pada 23 Februari 2019 silam.

Guna dapat mencakup jariangan yang lebih luas, BRI Agro dalam customer gathering di Batam (11/3). Direktur Utama BRI Agro Agus Noorsanto dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Senin (11/3) berharap dengan adanya layanan ini pihaknya dapat memenuhi kebutuhan dana mendesak bagi pekerja dasar (blue collar).

Selain memasarkan produk tersebut, pihaknya juga meneken kerjasama dengan enam perusahaan yang berdomisili di Batam untuk menggunakan aplikasi Pinang. Antara lain Tribun Batam, PT Citra Marine, Bea Cukai Batam, PT Lion Air Batam, STT Ibnu Sina dan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Batam.


BRI Agro mengatakan Pinang merupakan produk pinjaman berbasis aplikasi pertama di Indonesia milik bank yang sudah fully digital dengan sistem digital verification, digital scoring dan digital signature.

Menurutnya, dengan memanfaatkan teknologi digital, proses pengajuan hingga pencairan dana sangat cepat yaitu kurang dari 10 menit, dengan tenor fleksibel antara 1 sampai 12 bulan. 

Pengajuan juga dapat dilakukan tanpa harus ke bank dan tatap muka secara langsung. Adapun, plafon pinjaman Rp 20 juta dengan bunga yang diklaim lebih rendah dengan produk perusahaan finansial berbasis teknologi (Tekfin) lainnya.

“Produk Pinang saat ini dipasarkan bagi pekerja dasar atau blue collar yang memiliki payroll di BRI atau BRI Agro dan perusahaan harus sudah melakukan kerjasama penyaluran kredit Pinang. Nantinya, Pinang akan dapat diakses oleh masyarakat secara luas pada akhir tahun 2020,” katanya.

Tahun ini, BRI Agro menargetkan penyaluran kredit melalui platform digital dapat mencapai Rp 375 miliar dengan jumlah nasabah mencapai 75 ribu. 

Sedangkan untuk tahun 2020 ditarget mencapai Rp 600 miliar dengan pinjaman mencapai 120 ribu debitur. “Diharapkan Pinang bisa menjadi produk fintech pilihan. Saat ini aplikasi inni sudah bisa diunduh di Playstore,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi