Lewat April Group, Sukanto Tanoto akan akuisisi Lwarcel



KONTAN.CO.ID - SAO PAULO. Industri pulp menjadi bisnis yang menguntungkan. Maka itu, Asia Pacific Resource Group akan memperbesar bisnis pulp dengan rencana pembelian produsen pulp asal Brasil yakni Lwarcel Celulose Ltda.

Perusahaan yang dikenal sebagai April Group ini tengah memasuki pembicaraan intensif. Bahkan April telah membuat penawaran tertinggi sebagai fase pengikatan proses penjualan.

April tidak sendiri. Kelompok lain yang akan terlibat pada kesepakatan tersebut adalah Empresas Copec SA dari Chili, Altri SGPS dari Portugal, dan Shanying Paper Industry dari China.


Mengutip laporan Reuters (16/5), nilai kesepakatan pembelian untuk Lwarcel sekitar R$ 2 miliar atau setara dengan US$ 586 juta. Dalam sebuah pernyataan, April menolak berkomentar mengenai hal tersebut. Namun, April menyatakan secara teratur memantau perkembangan industri pulp global.

Saat ini, Lwarcel memiliki satu unit produksi pulp di negara bagian Sao Paulo dengan kapasitas 250.000 ton per tahun. Rencananya, perusahaan asal Brasil ini akan meningkatkan kapasitas produksi menjadi 1 juta hingga 1,5 juta ton per tahun.

Lwarcel adalah bagian dari Grup Lwart. Tiga anak perusahaan Grup Lwart terlibat dalam sektor manufaktur kimia di bawah bendera Lwart Quimical. Ada pula industri daur ulang yang dikendalikan Lwart Lubrificantes. Grup bisnis ini mempekerjakan sekitar 3.000 orang.

Keluarga Trecenti sejak setahun lalu akan menjual Lwarcel. Suzan Papel e Celulose SA, perusahaan asal Brasil sempat ingin mengakuisisi Lwarcel sebelum akhirnya memilih mencaplok pesaingnya, Fibria Celulose SA.

Adapun April adalah anak usaha dari Royal Golden Eagle (RGE) dari Indonesia. Perusahaan yang didirikan Sukanto Tanoto ini mengoperasikan perkebunan serta pabrik pulp dan kertas raksasa di Pangkalan Kerinci di Provinsi Riau. Pabrik ini berkapasitas produksi 2,8 juta ton pulp dan 850.000 ton kertas.

Rencana akuisisi ini merupakan indikasi konsolidasi industri pulp dunia. Sebelumnya, Suzano Papel melakukan penggabungan usaha alias merger dengan Fibria.

Merger ini akan meningkatkan kapasitas produksi sebesar 10,8 juta ton pulp kayu putih dan 1,3 juta ton kertas dan papan.

Editor: Wahyu T.Rahmawati