Lewat Asus, Pegatron borong 10% saham treasuri PSTN senilai Rp 125,4 miliar



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Lewat Asus Invesment, Pegatron Corporation memborong 10% saham PT Sat Nusapersada Tbk (PSTN) senilai Rp 125,4 miliar.

Transaksi pembelian saham tersebut dilakukan Jumat 3 April lalu. Sebanyak 531,43 juta  saham PTSN diborong Pegatron lewat Asus dengan harga Rp 236 per saham, jauh di atas harga saham PTSN di bursa pada hari itu, yaitu Rp 153 per saham. Dengan begitu, nilai transaksi tersebut setara Rp 125,4 miliar.

Ini persis seperti ditulis kontan.co.id, 8 April lalu, pembelian saham itu setara 10% saham PTSN. Jumlah saham ini juga setara dengan saham treasury yang dimiliki PTSN


Dalam rilisanya, Senin (13/4) Presiden Direktur Sat Nusapersada Abidin mengatakan, pembelian PSTN dilakukan melalui Asus Investment yang merupakan anak perusahaan Pegatron Corporation. Pegatron merupakan perusahaan manufaktur elektronik terbesar kedua di dunia, setelah Foxconn.

"Satnusa merupakan strategic partner Pegatron di Asia Pasifik. Itu artinya, kerjasama Pegatron dan Satnusa yang sudah berjalan selama ini akan semakin baik," ujar Abidin, Senin (13/4).

Dengan pembelian ini, pemegang saham di PT Sat Nusapersada Tbk kini adalah Abidin (66,47 persen), Inditeck Technology Hong Kong Limited (10 persen), Asus Investment co.ltd (10 persen), Bidin Yusuf (3,53 persen), dan masyarakat (10 persen).

Baca Juga: Asus Borong 10% Saham Emiten Perakit Ponsel Sat Nusapersada (PTSN)

Merujuk laporan keuangan PTSN per 30 September 2019, emiten ini meraup pendapatan cukup besar dari anak usaha Pegatron itu (Asus). Khusus, untuk pendapatan jasa perakitan yang diperoleh dari PT Asus Technology Indonesia, nilai pendapatannya sekitar US$ 1,64 juta, atau sekitar 15% dari total pendapatan jasa perakitan PTSN.

Sementara dari Asus Global Pte Ltd, PTSN memperoleh pendapatan industri sekitar US$ 84,82 juta, setara 41,41% dari total pendapatan industri yang didapat PTSN.

Per 30 September 2019, total pendapatan PTSN mencapai sekitar US$ 271,05 juta.

Dalam rilisnya, Abidin menyebut, Satnusa  sudah menjalin kerja sama dengan Pegatron Corporation sejak Desember 2018 dalam merakit berbagai produk smarthome seperti fast router dan high speed modem yang berteknologi tinggi.

Pada tahun 2018, Satnusa juga menjual 10% saham hasil buyback kepada Inditeck Technology Hong Kong yang merupakan anak perusahaan dari Huaqin Telecom Technology, Original Design Manufacture (ODM) Smartphone dan Laptop terbesar di China.

Baca Juga: Sat Nusapersada (PTSN) Bakal Melepas 531,43 Juta Saham Tresuri, Ini Kata Analis

Sat Nusapersada didirikan pada tahun 1990 yang kini menjadi perusahaan EMS (Electronic Manufacture Service) yang mempekerjakan lebih dari 7.000 karyawan dan memiliki 15 pabrik yang berlokasi di Batam.

Beberapa perusahaan yang menggandeng Sat Nusapersada antara lain adalah Xiaomi, Huawei, Asus, Sony Murata, Pegatron, Huaqin, Imoo, ATI, Epson, dan lainnya. Produk yang pernah diproduksi di pabrik mereka antara lain adalah Smart home product, Smartphone, Battery Cell, Tablet, Smart watch dan berbagai produk lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Titis Nurdiana