Lewat IPO, Produsen Masker Evo Plusmed Melepas 20% Saham ke Publik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hetzer Medical Indonesia Tbk, produsen masker dengan merek Evo Plusmed berencana menggelar penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO). Hetzer Medical akan melepas sebanyak-banyaknya 312,5 juta saham ke publik atau setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Harga penawarannya berkisar antara Rp 125-Rp 175 per saham. Dengan begitu, dana segar yang diincar melalui IPO ini adalah sebesar Rp 39,06 miliar-Rp 54,69 miliar.

Hetzer Medical akan menggunakan dana IPO untuk merenovasi gudang menjadi pabrik yang dapat beroperasi. Perusahaan ini juga akan membeli mesin untuk memproduksi varian masker baru, yaitu masker Duckbill, masker KN95, KF94, dan N95, serta membeli bahan baku produksi.


Baca Juga: Rencana IPO Membanjiri Pasar Saham

Dengan penambahan produk ini, Hetzer Medical akan memproduksi varian masker yang lebih luas. Adapun produk yang dijual perusahaan saat ini antara lain EVO-5ply Mask, EVO-4D Mask, EVO-3ply Mask, Spark Series, PON Series, Masker Merah Putih, dan lain-lain.

Hetzer Medical menjual produknya secara business to business (B2B), business to government (B2G), maupun direct to consumer (D2C). Brand EVO Plusmed telah menjadi mitra masker medis resmi untuk perwakilan kontingen Indonesia di Olimpiade 2020 Tokyo, KONI untuk PON 2021 Papua, dan MotoGP Pertamina Mandalika 2022.

Meskipun begitu, sebenarnya perusahaan ini lebih mengutamakan penjualan secara langsung ke pelanggan (D2C). Alasannya, masyarakat saat ini lebih merasa nyaman, praktis, dan efisien jika berbelanja melalui e-commerce.

Baca Juga: Semarak IPO Menjadi Ajang Pesta Cuan Para Investor

Penjualan Hetzer Medical meningkat drastis dari tahun 2019 ke 2020 sebesar 630,26%, lalu turun dari tahun 2020 ke 2021 sebesar 13,67%. Meskipun demikian, secara kuantitas penjualan unit masker justru meningkat karena penurunan harga penjualan rata-rata per item masker pada tahun 2021.

Direktur Utama Hetzer Medical Indonesia A. Padmono Budi Sanyoto menuturkan, perusahaan yakin tren penggunaan masker akan tetap berlanjut meskipun pandemi sudah relatif terkendali. Pasalnya, masyarakat lebih aman dan nyaman bila menggunakan masker di tempat umum dan transportasi publik.

Dia mengklaim, Hetzer Medical memiliki keunggulan kompetitif dan mempunyai Cara Pembuatan Alat Kesehatan yang Baik (CPAKB) sehingga hasil produk akhir telah terjamin aspek keamanan, mutu, dan manfaatnya.

"Untuk ke depannya, tidak menutup kemungkinan perusahaan akan melakukan diversifikasi dengan mulai memproduksi alat kesehatan lainnya yaitu tensimeter dan stetoskop mengingat pangsa pasar yang sangat baik di Indonesia," ungkap Padmono dalam keterangan tertulis, Rabu (20/7).

Baca Juga: BEI: Minat Investor Ritel Masih Akan Bertumbuh

Komisaris Utama Hetzer Medical Indonesia Jemmy Kurniawan menambahkan, pasar industri kesehatan memiliki prospek yang bagus dalam 3-5 tahun ke depan. Persaingan akan semakin ketat sejalan dengan upaya pemerintah untuk menaikkan penggunaan produk kesehatan dalam negeri.

"Saat ini 93% dari alat kesehatan kita masih impor dan penggunaan produk lokal masih sekitar 7%. Kami berupaya menjadi pelopor untuk mengisi kebutuhan produk lokal yang tidak boleh diimpor lagi," tutur Jemmy.

Kebutuhan masker yang tinggi juga menjadi prospek bisnis yang solid di masa pandemi yang belum berakhir ini. Hal tersebut dibuktikan dengan masih banyaknya permintaan produk kesehatan, khususnya masker untuk mencegah penularan Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati