Lewat Kelas Ekspor AKI, Potensi Industri Ekonomi Kreatif Bisa Berkembang



MOMSMONEY.ID - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) bekerjasama dengan Kementerian Perdagangan mengadakan program Kelas Ekspor bagi alumni Apresiasi Kreasi Indonesia atau AKI.

AKI merupakan program pengembangan ekonomi kreatif melalui pengembangan kapasitas pelaku usaha kreatif dan fasilitasi perluasan akses pasar produk kreatif pada subsektor kuliner, kriya, fesyen, musik, film dan aplikasi.

Program ini diselenggarakan di 16 Kota/Kabupaten di Indonesia, di mana penyelenggaraan AKI tahun ini menginjak tahun keempat.


Sebagai salah satu rangkaian kegiatan dalam AKI 2024, Kelas Ekspor bertujuan untuk membantu para alumni AKI dari tahun 2021 hingga 2023 memahami proses ekspor secara mendalam.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Isy Karim mengatakan, Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan (PPEJP) merupakan pusat pelatihan ekspor yang saat ini telah melahirkan lebih dari 80 topik pelatihan dari berbagai level.

Contoh, cara menemukan pasar ekspor yang potensial, memahami regulasi dan hukum ekspor, mengelola logistik dan pengiriman, serta cara menghitung biaya dan keuntungan.

Baca Juga: Kemenparekraf Luncurkan Apresiasi Kreasi Indonesia 2024, Targetkan 10.000 Pendaftar

"Salah satu keunggulan disini adalah materi yang sangat komprehensif dan didukung oleh tenaga pengajar yang hampir semuanya merupakan praktisi dengan kompetensi di bidangnya masing-masing," ujar Isy saat pembukaan Kelas Ekspor AKI dengan tema "Pelatihan Manajemen Ekspor Impor Dengan Simulasi", Jumat (1/3) 

Program Kelas Ekspor AKI 2024 mencakup berbagai aspek pelatihan penting dari ekspor, termasuk pengertian, tujuan, prosedur, dan biaya yang terlibat. Dalam kelas ini, peserta diajarkan tentang berbagai elemen ekspor,

Peserta terpilih diikutsertakan pada pelaksanaan Kelas Ekspor AKI “Manajemen Ekspor Impor Plus Simulasi” yang dilaksanakan pada 1-8 Maret 2024 di Pusat Pelatihan SDM Ekspor dan Jasa Perdagangan (PPEJP), Kementerian Perdagangan, Jakarta.

Tiga tahun penyelenggaraan, AKI telah mengumpulkan sebanyak kurang lebih 1.200 pelaku ekraf yang terdata sebagai alumni AKI.

Kemenparekraf sesuai dengan tugas dan fungsinya memberikan fasilitasi dengan membantu pengembangan usaha pelaku ekraf khususnya alumni AKI utk scale up dan siap masuk ke dalam pasar Internasional

Secara garis besar, Kelas Ekspor merupakan investasi berharga bagi pelaku ekraf yang ingin memasuki pasar ekspor atau meningkatkan operasi ekspor mereka.

Baca Juga: Mau Berbisnis di Industri Pariwisata, Ternyata Begini Tren Pariwisata di 2023

Dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh, pelaku ekraf dapat mengambil keputusan bisnis yang lebih baik dan mencapai sukses dalam usahanya memasuki pasar internasional.

Sandiaga Salahudin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, bilang, rata-rata alumni AKI mengalami kenaikan omset penjualan 15-30% setelah lulus dari AKI.

Karena itu, Kelas Ekspor merupakan program strategis lanjutan untuk meningkatkan kapasitas pelaku ekraf.

Sandiaga menargetkan kontribusi sektor ekonomi kreatif khususnya dari sisi ekspor dapat mencapai US$ 25 miliar-US$ 28 miliar di tahun ini demi mendorong terciptanya peluang usaha dan penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat.

"Nilai tambah ekonomi kreatif (tahun) 2023 telah menembus Rp 1.415 triliun, di atas target Rp 1.300 triliun. Tapi, kita punya PR (pekerjaan rumah) di nilai ekspor ekonomi kreatif dimana ini peluangnya lebih besar sebetulnya," ungkapnya.

Kegiatan Kelas Ekspor diawali dengan proses pendaftaran pada 5-11 Februari 2024, khusus bagi para alumni AKI tahun 2021-2023.

Baca Juga: Begini Proyeksi Industri Pariwisata di Indonesia ke Depan

Sebanyak 112 pelaku ekraf alumni AKI 2021-2023 mendaftar Kelas Ekspor dengan rincian 28 jenama fesyen, 53 jenama kuliner, dan 31 jenama kriya.

Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan proses kurasi pada 19 Februari 2024 oleh seorang Praktisi Ekspor, Bapak Mohammad Andriza Syarifudin sebagai kurator peserta.

Kurator melakukan proses kurasi sesuai dengan kriteria penilaian dan penjurian yang mengacu pada kriteria/ketentuan dari Pusat Pelatihan SDM Ekspor Jasa Perdagangan, Kementerian Perdagangan.

Setelah dikurasi akhirnya dari 112 pendaftar terpilih sebanyak 40 pelaku ekraf sebagai peserta Kelas Ekspor AKI 2024.

Dari 40 jenama yang lolos seleksi Kelas Ekspor AKI 2024, 10 diantaranya dari fesyen, 12 dari kriya dan 18 dari kuliner. Menariknya ada 28 wanita yang menjadi peserta dan 12 pria.

Beberapa jenama yang ikut dari bidang fesyen seperti: Ma.ja Watch (Tangerang Selatan), Apikmen ((Tangerang Selatan), Creative Batik 9Yogyakarta) dan Zee Collection (Purwokerto).

Ada juga beberapa jenama dari bidang kriya seperti M.A.R.S Genuine Leather (Yogyakarta), Bengok Craft (Semarang) dan CV Solo Beat International (Solo). Dan benerapa jenama dari bidang kuliner seperti Saladin Kentang Magic (Bogor), Dapur Sehati (Situbondo).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Jane Aprilyani