JAKARTA. PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) terus berupaya mengurangi beban utangnya. Yang terbaru, Indomobil memutuskan mengambil alih utang anak-anak perusahaannya dan kemudian mengubahnya menjadi kepemilikan saham (debt to equity swap). Kebetulan, kreditur utang-utang ini adalah salah satu pemegang saham utama IMAS, yakni PT Tritunggal Intipermata (TIP) yang tak lain adalah perusahaan milik Anthoni Salim. Proses seluruh transaksi ini meliputi bebeberapa tahap. Pertama-tama, Indomobil mengambil alih utang empat anak perusahaannya kepada Tritunggal. Perinciannya, IMAS mengambil alih utang PT IMG Sejahtera Langgeng senilai Rp 294,3 miliar, PT Unicor Prima Motor senilai Rp 33,13 miliar, PT Wahana Inti Central Mobilindo sebesar Rp 11,07 miliar, dan utang PT National Assembliers senilai Rp 1,2 miliar. Kemudian, Indombil menggabungkan semua utang anak-anak usahanya itu dengan utangnya sendiri (termasuk bunga) kepada Tritunggal senilai Rp 40,24 miliar dalam satu paket restrukturisasi. Dus, total jenderal, utang IMAS yang masuk skema restrukturisasi ini mencapai Rp 380 miliar. Berikutnya, Indomobil akan mengoversi utang itu dengan kepemilikan saham. Untuk itulah, IMAS perlu menerbitkan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Anthoni Salim menambah modal Direktur Utama IMAS Gunadi Sindhuwinata menjelaskan, perusahaannya akan menerbitkan sekitar 4% saham untuk mengonversi utang tersebut. Sehingga, "Jumlah total kepemilikan saham Tritunggal (di Indomobil) akan mencapai 258 juta saham setelah penerbitan saham baru nanti," ujarnya ketika dihubungi KONTAN, Rabu (27/10).Artinya, jumlah saham baru yang akan diterbitkan IMAS mencapai sekitar 54 juta saham. Sebab, saat ini, IMAS mengantongi 204 juta atau sekitar 20,47% saham IMAS. Menurut prospektus rencana ini yang telah diumumkan di media massa, dalam proses konversi utang menjadi saham itu, saham IMAS dihargai Rp 6.999 per saham. Ini merupakan harga rata-rata selama 25 hari sebelum manajemen IMAS mengumumkan rencana penerbitan saham baru hingga kemarin. Adapun total saham yang akan diterbitkan untuk keperluan konversi itu sebanyak 54.293.470 saham. Dus, jika dihitung, nilai saham baru itu mencapai Rp 379.59 miliar. "Ini cukup untuk melunasi seluruh utang kami ke Tritunggal," ujar Gunadi.Setelah transaksi ini, kepemilikan Tritunggal di IMAS akan meningkat menjadi 24,58%. Catatan saja, saat ini, Anthoni Salim menguasai 90% saham Tritunggal ini. Jadi, bisa dikatakan, lewat transaksi ini, Anthoni menyuntikkan modal baru bagi Indomobil.
Lewat konversi utang, Anthoni Salim suntik Indomobil
JAKARTA. PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) terus berupaya mengurangi beban utangnya. Yang terbaru, Indomobil memutuskan mengambil alih utang anak-anak perusahaannya dan kemudian mengubahnya menjadi kepemilikan saham (debt to equity swap). Kebetulan, kreditur utang-utang ini adalah salah satu pemegang saham utama IMAS, yakni PT Tritunggal Intipermata (TIP) yang tak lain adalah perusahaan milik Anthoni Salim. Proses seluruh transaksi ini meliputi bebeberapa tahap. Pertama-tama, Indomobil mengambil alih utang empat anak perusahaannya kepada Tritunggal. Perinciannya, IMAS mengambil alih utang PT IMG Sejahtera Langgeng senilai Rp 294,3 miliar, PT Unicor Prima Motor senilai Rp 33,13 miliar, PT Wahana Inti Central Mobilindo sebesar Rp 11,07 miliar, dan utang PT National Assembliers senilai Rp 1,2 miliar. Kemudian, Indombil menggabungkan semua utang anak-anak usahanya itu dengan utangnya sendiri (termasuk bunga) kepada Tritunggal senilai Rp 40,24 miliar dalam satu paket restrukturisasi. Dus, total jenderal, utang IMAS yang masuk skema restrukturisasi ini mencapai Rp 380 miliar. Berikutnya, Indomobil akan mengoversi utang itu dengan kepemilikan saham. Untuk itulah, IMAS perlu menerbitkan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Anthoni Salim menambah modal Direktur Utama IMAS Gunadi Sindhuwinata menjelaskan, perusahaannya akan menerbitkan sekitar 4% saham untuk mengonversi utang tersebut. Sehingga, "Jumlah total kepemilikan saham Tritunggal (di Indomobil) akan mencapai 258 juta saham setelah penerbitan saham baru nanti," ujarnya ketika dihubungi KONTAN, Rabu (27/10).Artinya, jumlah saham baru yang akan diterbitkan IMAS mencapai sekitar 54 juta saham. Sebab, saat ini, IMAS mengantongi 204 juta atau sekitar 20,47% saham IMAS. Menurut prospektus rencana ini yang telah diumumkan di media massa, dalam proses konversi utang menjadi saham itu, saham IMAS dihargai Rp 6.999 per saham. Ini merupakan harga rata-rata selama 25 hari sebelum manajemen IMAS mengumumkan rencana penerbitan saham baru hingga kemarin. Adapun total saham yang akan diterbitkan untuk keperluan konversi itu sebanyak 54.293.470 saham. Dus, jika dihitung, nilai saham baru itu mencapai Rp 379.59 miliar. "Ini cukup untuk melunasi seluruh utang kami ke Tritunggal," ujar Gunadi.Setelah transaksi ini, kepemilikan Tritunggal di IMAS akan meningkat menjadi 24,58%. Catatan saja, saat ini, Anthoni Salim menguasai 90% saham Tritunggal ini. Jadi, bisa dikatakan, lewat transaksi ini, Anthoni menyuntikkan modal baru bagi Indomobil.