KONTAN.CO.ID - BANDUNG. PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) akan fokus menggenjot pendapatan berbasis fee atau fee based income (FBI) dalam mengejar pertumbuhan bisnis ke depan. Hal ini dilakukan sebagai strategi dalam mengimbangi tren penurunan margin bunga bersih. Fee based income tersebut akan dipacu lewat empat produk unggulan yakni Flexy Bill, Flexi Gas, Flexy Health, dan invoice financing. Hingga Oktober Bank Bukopin telah mencatatkan pembiayaan sebesar Rp 1,2 triliun. Padahal semula, hanya ditargetkan Rp 1 triliun. Direktur Utama Bank Bukopin Eko Rachmansyah Gindo mengatakan, keempat produk tersebut lebih efektif dibanding dengan melakukan penyaluran kredit investasi dan modal kerja.”Flexy Bill dan Flexy Gas bisa kami katakan hanya digarap oleh Bukopin. Produk pada dasarnya membantu pendanaan modal kerja,” katanya saat paparan Kinerja di Bandung, Jumat (15/11).
Lewat produk Flexy, Bank Bukopin akan fokus genjot fee based income
KONTAN.CO.ID - BANDUNG. PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) akan fokus menggenjot pendapatan berbasis fee atau fee based income (FBI) dalam mengejar pertumbuhan bisnis ke depan. Hal ini dilakukan sebagai strategi dalam mengimbangi tren penurunan margin bunga bersih. Fee based income tersebut akan dipacu lewat empat produk unggulan yakni Flexy Bill, Flexi Gas, Flexy Health, dan invoice financing. Hingga Oktober Bank Bukopin telah mencatatkan pembiayaan sebesar Rp 1,2 triliun. Padahal semula, hanya ditargetkan Rp 1 triliun. Direktur Utama Bank Bukopin Eko Rachmansyah Gindo mengatakan, keempat produk tersebut lebih efektif dibanding dengan melakukan penyaluran kredit investasi dan modal kerja.”Flexy Bill dan Flexy Gas bisa kami katakan hanya digarap oleh Bukopin. Produk pada dasarnya membantu pendanaan modal kerja,” katanya saat paparan Kinerja di Bandung, Jumat (15/11).