KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Petrokimia Gresik bekerja sama dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X untuk menjalankan program Makmur atau sebelumnya disebut Agro Sulution. Penanaman perdana komoditas tebu untuk program ini telah dimulai pada 8 September 2021. Program Makmur diinisasi sejak tahun 2020 ini bertujuan untuk membantu petani dan budidaya pertanian. Itu dimulai dari pengelolaan budidaya tanaman berkelanjutan, informasi dan pendampingan budidaya pertanian, digital farming dan mekanisme pertanian, membantu akses permodalan dan perlindungan risiko pertanian, serta adanya offtaker atau jaminan pasar bagi petani. Penanaman perdana itu dilaksanakan di di Desa Ngingasrembyong, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menjelaskan potensi luasan lahan tebu yang akan dikawal mencapai 31.000 Hektar (Ha). “Ini merupakan upaya Petrokimia Gresik dalam mendorong peningkatan produktivitas tanaman tebu di Jawa Timur, mengingat saat ini Jawa Timur menjadi penopang utama tebu nasional sebagai bahan baku gula,” ujar Dwi Satriyo dalam keterangan resminya, Kamis (9/9).
Lewat program Makmur, Petrokimia Gresik dan PTPN X bangun ekosistem petani tebu
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Petrokimia Gresik bekerja sama dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X untuk menjalankan program Makmur atau sebelumnya disebut Agro Sulution. Penanaman perdana komoditas tebu untuk program ini telah dimulai pada 8 September 2021. Program Makmur diinisasi sejak tahun 2020 ini bertujuan untuk membantu petani dan budidaya pertanian. Itu dimulai dari pengelolaan budidaya tanaman berkelanjutan, informasi dan pendampingan budidaya pertanian, digital farming dan mekanisme pertanian, membantu akses permodalan dan perlindungan risiko pertanian, serta adanya offtaker atau jaminan pasar bagi petani. Penanaman perdana itu dilaksanakan di di Desa Ngingasrembyong, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menjelaskan potensi luasan lahan tebu yang akan dikawal mencapai 31.000 Hektar (Ha). “Ini merupakan upaya Petrokimia Gresik dalam mendorong peningkatan produktivitas tanaman tebu di Jawa Timur, mengingat saat ini Jawa Timur menjadi penopang utama tebu nasional sebagai bahan baku gula,” ujar Dwi Satriyo dalam keterangan resminya, Kamis (9/9).