JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) lewat anak usaha PT Saka Energi Indonesia (SEI) bersama Swift Energy Company asal Amerika Serikat mengakuisisi 36% hak partisipasi Area Shale Gas Fasken yang berada di Amerika Serikat.Menurut Hendi Prio Santoso, Direktur Utama PGN dana akuisisi ini senilai US$ 175 juta. Perinciannya adalah sebesar US$ 125 juta untuk pembayaran tunai ke Swift sampai akhir semester satu ini. Sisanya, US$ 50 juta, untuk pengembangan lapangan shale gas seluas 8.300 hektare (ha). "Pembayaran secara bertahap dan mulai efektif 1 Januari 2014,” katanya, Kamis (17/7).Aksi akuisisi ini tidak terlepas dari pantauan melihat potensi bisnis dari shale gas yang menjanjikan. Terutama di Amerika Serikat. Menurut Vice President Corporate Communication PGN Rida Ababil, nantinya, hasil shale gas dari lapangan gas tersebut akan dijual langsung ke pasar Amerika Serikat. "Kita jual ke Amerika Serikat, belum tentu bisa dijual di Indonesia," katanya kepada KONTAN, Kamis (17/7).Menurut regulasi di negeri Uwak Sam, kata Rida, hasil eksplorasi shale gas yang ada wilayahnya hanya bisa dijual di pasar dalam negeri saja. Yang jelas, PGN bakal banyak belajar dari akuisisi lapangan gas tersebut, seperti teknologi untuk mengembangkan shale gas lebih lanjut yang masih belum jalan di Indonesia.Setelah Fasken, PGN masih belum bisa memastikan target akuisisi lapangan gas yang lain. Pasalnya, perusahaan plat merah ini masih memprioritaskan pasokan gas untuk pasar dalam negeri.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Lewat Saka Energy, PGN beli 36% lapangan Fasken
JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) lewat anak usaha PT Saka Energi Indonesia (SEI) bersama Swift Energy Company asal Amerika Serikat mengakuisisi 36% hak partisipasi Area Shale Gas Fasken yang berada di Amerika Serikat.Menurut Hendi Prio Santoso, Direktur Utama PGN dana akuisisi ini senilai US$ 175 juta. Perinciannya adalah sebesar US$ 125 juta untuk pembayaran tunai ke Swift sampai akhir semester satu ini. Sisanya, US$ 50 juta, untuk pengembangan lapangan shale gas seluas 8.300 hektare (ha). "Pembayaran secara bertahap dan mulai efektif 1 Januari 2014,” katanya, Kamis (17/7).Aksi akuisisi ini tidak terlepas dari pantauan melihat potensi bisnis dari shale gas yang menjanjikan. Terutama di Amerika Serikat. Menurut Vice President Corporate Communication PGN Rida Ababil, nantinya, hasil shale gas dari lapangan gas tersebut akan dijual langsung ke pasar Amerika Serikat. "Kita jual ke Amerika Serikat, belum tentu bisa dijual di Indonesia," katanya kepada KONTAN, Kamis (17/7).Menurut regulasi di negeri Uwak Sam, kata Rida, hasil eksplorasi shale gas yang ada wilayahnya hanya bisa dijual di pasar dalam negeri saja. Yang jelas, PGN bakal banyak belajar dari akuisisi lapangan gas tersebut, seperti teknologi untuk mengembangkan shale gas lebih lanjut yang masih belum jalan di Indonesia.Setelah Fasken, PGN masih belum bisa memastikan target akuisisi lapangan gas yang lain. Pasalnya, perusahaan plat merah ini masih memprioritaskan pasokan gas untuk pasar dalam negeri.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News