Lewat Telepon, Menlu China Minta Palestina dan Israel Segera Berdamai



KONTAN.CO.ID - Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, menghubungi sejawatnya dari Palestina dan Israel melalui telepon. Wang menyampaikan pesan yang sama, yaitu meminta kedua pihak segera mengupayakan perdamaian.

Mengutip Al Jazeera, dalam obrolannya dengan Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki, Wang menyuarakan keprihatinan dan simpatinya terhadap sejumlah besar warga sipil yang terbunuh di Gaza. Dirinya juga mengingatkan bahwa menghentikan perang adalah kebutuhan yang sangat mendesak saat ini.

Al Maliki sendiri merupakan bagian dari Otoritas Palestina yang terpisah dari Hamas.


Baca Juga: Korban Tewas di Gaza Mencapai 5.000, Hampir Separuhnya Anak-Anak

"Menteri Luar Negeri China mengutuk serangan Israel terhadap rumah sakit dan sekolah, yang menargetkan warga sipil dan melanggar hukum internasional, dan menekankan perlunya menghentikan pembunuhan massal dan kebijakan pengungsian," kantor berita WAFA melaporkan.

Dalam panggilan telepon tersebut, Wang menyerukan kerja sama internasional yang lebih besar untuk mengakhiri krisis ini dan mencari solusi jangka panjang terhadap konflik tersebut. Tidak lupa, Wang juga kembali menunjukkan dukungannya terhadap solusi dua negara.

Dalam obrolannya dengan Menteri Luar Negeri Israel, Eli Cohen, Wang mengatakan bahwa Beijing sangat sedih dengan banyaknya kematian warga sipil dalam perang Israel-Hamas. 

Wang juga mendesak langkah-langkah untuk mencegah peningkatan kekerasan lebih lanjut dan membangun perdamaian.

"China sangat prihatin dengan eskalasi konflik yang terus berlanjut dan situasi yang memburuk, dan sangat sedih dengan banyaknya korban sipil yang disebabkan oleh konflik tersebut," kata Wang, dikutip Xinhua.

Baca Juga: Militer Israel Terus Menyerang Kamp Pengungsi di Gaza

Sejauh ini China berupaya memposisikan dirinya sebagai penengah dan pembawa perdamaian dalam konflik di Gaza. Utusan China untuk kawasan Timur Tengah, Zhai Jun, saat ini juga telah dikirim untuk melakukan serangkaian dialog di wilayah tersebut.

Pada hari Senin (23/10), Zhai mengatakan bahwa China bersedia melakukan apa pun yang kondusif untuk mendorong dialog, mengamankan gencatan senjata dan memulihkan perdamaian.

Zhai dijadwalkan melakukan perjalanan ke Uni Emirat Arab pada hari Selasa dan akan tetap berada di wilayah tersebut dalam beberapa hari mendatang untuk mengupayakan dialog.