KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia memimpin pasar initial public offering (IPO) di sepanjang tahun ini. Pasar Indonesia mencatatkan 55 IPO dan menghasilkan dana hingga US$ 4,8 miliar. Adapun posisi kedua adalah Thailand dengan 40 IPO yang menghasilkan US$ 4,1 miliar. Sedangkan posisi berikutnya adalah Filipina (6 IPO menghasilkan US$ 2,4 miliar), Singapura (8 IPO menghasilkan US$ 1,2 miliar) dan Malaysia (23 IPO menghasilkan US$ 0,6 miliar). Baca Juga: Bisnis Sekuritas Lebih Mengilap pada Tahun Ini
Max Loh, EY Asean IPO Leader and Singapore and Brunei Managing Partner, Ernst & Young LLP menyebutkan, kinerja bursa efek di kawasan ASEAN pada tahun 2021 patut diapresiasi dengan 132 transaksi menghasilkan US$13,1 miliar. Jumlah itu naik dari 111 transaksi yang menghasilkan US$ 7,7 miliar pada tahun 2020. Di tengah tantangan yang sedang berlangsung, ekonomi ASEAN terus menunjukkan harapan dengan ekosistem kewirausahaan, start-up dan private equity yang dinamis. Hal ini menjadi pertanda baik untuk kegiatan IPO, karena perusahaan yang sedang berkembang akan terus memanfaatkan pasar modal untuk mendorong ekspansi. "Seperti pasar lainnya, nilai jangka panjang dan pertimbangan terkait keberlanjutan akan lebih menonjol untuk kandidat IPO ke depan,” kata Max dalam pernyataan resmi yang diterima Kontan.co.id, Rabu (29/12). Baca Juga: Bersiap IPO, Autopedia Sukses Lestari Incar Dana Rp 703,59 Miliar Pada Q4 2021, pasar modal Indonesia kedatangan 17 emiten baru dengan perolehan dana sekitar US$ 2,5 miliar, sementara di Q4 2020 hanya lima perusahaan yang melangsungkan IPO dengan perolehan dana US$ 24 juta. Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan akan menutup tahun 2021 dengan 55 IPO dengan nilai penghimpunan dana US$ 4,8 miliar. Sahala Situmorang, Lead Strategy and Transactions Partner PT Ernst & Young Indonesia mengatakan, selama Q4 2021, BEI mengalami lonjakan signifikan dalam perolehan dana IPO. "Ini bisa menjadi pertanda positif karena upaya vaksinasi mulai membuahkan hasil yang ditandai dengan penurunan tajam kasus baru COVID-19 dari puncak keduanya pada Juli 2021,” kata dia. Baca Juga: Dirut Bukalapak Rachmat Kaimuddin Mengundurkan Diri