JAKARTA. Kabar penarikan kembali (recall) bertubi-tubi melanda mobil buatanToyota. Setelah Camry dan Corolla, kini giliran Lexus dan Prius yang terkena recall di Jepang dan Amerika Serikat. Namun General Manager Lexus Indonesia Widyawati Soedibjo memastikan, Lexus yang beredar di Indonesia bebas dari kemungkinan recall. "Penarikan Lexus hanya untuk produk yang beredar di Amerika Serikat," ujar Widyawati kepada KONTAN (9/2). Ia pun menegaskan bahwa pihaknya tak khawatir recall yang terjadi di luar negeri bakal mempengaruhi pasar di Indonesia. Selain karena pasar Lexus tak terlalu besar, segmen pasar mobil mewah ini memang kelas premium yang cukup melek informasi. "Mereka cukup paham mobil di mana saja yang akan ditarik, dan merasa cukup aman karena biasanya sudah menjadi pelanggan kami bertahun-tahun, jadi tak ada kekhawatiran berlebihan," ujar Widyawati. Karena itu, agenda peluncuran Lexus LS 600 yang dijadwalkan berlangsung minggu depan di Indonesia juga tak akan mundur. Menurut Widyawati, pihaknya akan tetap menjalankan rencana peluncuran sedan hybrid 6.000 cc tersebut sesuai jadwal. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, penjualan Lexus di seluruh Indonesia pada tahun 2009 lalu berjumlah 235 unit. Toyota Astra Motor (TAM) meyakinkan bahwa kegagalan teknis mobil Prius hanya dialami mobil yang beredar di negara empat musim atau bersalju. Dengan demikian, walaupun Prius yang beredar di Indonesia diimpor dari Jepang, tetapi tidak ada masalah. "Kalaupun ada problem, kami tak akan ragu menghubungi konsumen, toh hingga kini cuma ada 13 unit yang beredar di sini," cetus Jhonny Darmawan Presiden Direktur Toyota Astra Motor. Menurut Jhonny, berdasarkan laporan recall yang terjadi di sejumlah negara, kerusakan terjadi pada sistem pengereman mobil Prius yang melintasi jalan bersalju. "Makanya, sejauh ini tidak ada keluhan untuk penggunaan di Indonesia yang hanya menjumpai dua musim, yakni panas dan hujan," imbuh Jhonny. Kendati demikian, TAM tetap akan terus memantau perkembangan recall mobil hybrid seharga Rp 580 jutaan tersebut di seluruh dunia. "Kami masih menunggu kabar dari TMC (Toyota Motor Corporation)," ujar Achmad Rizal Humas TAM. Selain memimpin pasar mobil dunia, di Indonesia Toyota juga menjadi pemimpin pasar. Toyota menggenggam pangsa pasar sebesar 38,4% dari total pasar mobil nasional tahun lalu yang jumlahnya mencapai 486.061 unit.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Lexus Aman, Prius Tunggu Kepastian
JAKARTA. Kabar penarikan kembali (recall) bertubi-tubi melanda mobil buatanToyota. Setelah Camry dan Corolla, kini giliran Lexus dan Prius yang terkena recall di Jepang dan Amerika Serikat. Namun General Manager Lexus Indonesia Widyawati Soedibjo memastikan, Lexus yang beredar di Indonesia bebas dari kemungkinan recall. "Penarikan Lexus hanya untuk produk yang beredar di Amerika Serikat," ujar Widyawati kepada KONTAN (9/2). Ia pun menegaskan bahwa pihaknya tak khawatir recall yang terjadi di luar negeri bakal mempengaruhi pasar di Indonesia. Selain karena pasar Lexus tak terlalu besar, segmen pasar mobil mewah ini memang kelas premium yang cukup melek informasi. "Mereka cukup paham mobil di mana saja yang akan ditarik, dan merasa cukup aman karena biasanya sudah menjadi pelanggan kami bertahun-tahun, jadi tak ada kekhawatiran berlebihan," ujar Widyawati. Karena itu, agenda peluncuran Lexus LS 600 yang dijadwalkan berlangsung minggu depan di Indonesia juga tak akan mundur. Menurut Widyawati, pihaknya akan tetap menjalankan rencana peluncuran sedan hybrid 6.000 cc tersebut sesuai jadwal. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, penjualan Lexus di seluruh Indonesia pada tahun 2009 lalu berjumlah 235 unit. Toyota Astra Motor (TAM) meyakinkan bahwa kegagalan teknis mobil Prius hanya dialami mobil yang beredar di negara empat musim atau bersalju. Dengan demikian, walaupun Prius yang beredar di Indonesia diimpor dari Jepang, tetapi tidak ada masalah. "Kalaupun ada problem, kami tak akan ragu menghubungi konsumen, toh hingga kini cuma ada 13 unit yang beredar di sini," cetus Jhonny Darmawan Presiden Direktur Toyota Astra Motor. Menurut Jhonny, berdasarkan laporan recall yang terjadi di sejumlah negara, kerusakan terjadi pada sistem pengereman mobil Prius yang melintasi jalan bersalju. "Makanya, sejauh ini tidak ada keluhan untuk penggunaan di Indonesia yang hanya menjumpai dua musim, yakni panas dan hujan," imbuh Jhonny. Kendati demikian, TAM tetap akan terus memantau perkembangan recall mobil hybrid seharga Rp 580 jutaan tersebut di seluruh dunia. "Kami masih menunggu kabar dari TMC (Toyota Motor Corporation)," ujar Achmad Rizal Humas TAM. Selain memimpin pasar mobil dunia, di Indonesia Toyota juga menjadi pemimpin pasar. Toyota menggenggam pangsa pasar sebesar 38,4% dari total pasar mobil nasional tahun lalu yang jumlahnya mencapai 486.061 unit.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News