LG patok target pendapatan Rp 23 triliun



JAKARTA. Melihat daya beli masyarakat Indonesia yang terus tumbuh, produsen elektronik PT LG Electronic Indonesia optimistis bisa menjaga target pertumbuhan bisnis di 2013 ini sama dengan tahun lalu, sebesar 10%-15%.

Menurut Weon Dae Kim, Presiden Direktur PT LG Electronic Indonesia, tahun lalu, perusahaan asal Korea Selatan ini mampu meraup omzet Rp 20 triliun. "Tahun ini, kami yakin bisa mencapai omzet Rp 22 triliun sampai Rp 23 triliun," katanya, Kamis (16/5).

Keyakinan Weon ini terpancar dari ekonomi Indonesia yang tumbuh positif. Alhasil, kontribusi pendapatan dari pasar domestik akan makin besar. Ia pun memprediksi, kontribusi dari pasar domestik dan ekspor akan sama besar. "Sejauh ini, kontribusi pasar ekspor sedikit lebih besar ketimbang pasar domestik," ucapnya.


Menurut Budi Setiawan, Direktur Penjualan LG Electronic Indonesia, kontribusi terbesar dari pendapatan LG berasal dari segmen produk home entertainment. Segmen yang diisi produk televisi (TV) dan audio video ini diprediksi masih aman memberi kontribusi di kisaran 50% dari total pendapatan LG. "Tahun lalu, kontribusi segmen ini mencapai 52%," ujarnya.

Sementara segmen produk rumah tangga (home appliance) selama tahun lalu berkontribusi sebesar 33% melalui produk lemari es, mesin cuci, dan microwave. Sisanya disumbang dari penjualan produk pendingin ruangan.

Untuk mencapai target yang dicanangkan, LG terus menggempur pasar dengan melansir produk baru. Misalnya dengan langsung meluncurkan tujuh produk elektronik baru ke pasar domestik meliputi TV, home theater system, lemari es, mesin cuci, pendingin ruangan atau air conditioner (AC), printer foto, hingga mini audio.

Selain melalui produk baru, penjualan mereka pun akan memacu sisi distribusi. Salah satunya lewat langkah LG yang tahun ini akan membuka dua kantor cabang baru di luar Jawa, yakni di Palu dan Palangkaraya. Perusahaan ini juga akan membuka 10 layanan purnajual di tahun ini. Penambahan gerai penjualan tersebut bakal memperkuat jaringan LG. Apalagi, LG sudah mempunyai 12 gerai Shop LG yang menyasar segmen premium.

Menurut Budi, saat mematok target itu, LG sudah memperhitungkan dampak dari kenaikan harga BBM yang tinggal menunggu waktu saja. Imbas dari kenaikan BBM ini justru berpotensi mendongkrak harga jual produk LG di pasar. Tapi, kenaikan harga tidak akan terlalu tinggi dan hanya di tingkat ritel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon