Li Ka-shing Rombak CK Hutchison, Restrukturisasi di Tengah Rivalitas AS-China



KONTAN.CO.ID - Li Ka-shing menggerakkan serangkaian transaksi besar yang berpotensi mengubah secara fundamental wajah kerajaan bisnis mereka.

Melalui perusahaan andalan CK Hutchison Holdings Ltd, taipan Hong Kong tersebut tengah menjalankan strategi restrukturisasi agresif yang melibatkan penjualan, spin-off, dan rencana pencatatan saham di bursa.

Jika seluruh rencana ini terealisasi, CK Hutchison akan melepaskan atau memisahkan mayoritas bisnis intinya.


Baca Juga: Najib Razak Tetap Dipenjara, Pengadilan Tolak Permohonan Tahanan Rumah

IPO Ritel hingga Penjualan Pelabuhan

Dilansir dari The Edge Malaysia, CK Hutchison sedang mengupayakan penawaran umum perdana (IPO) atas unit ritelnya untuk menghimpun dana setidaknya US$2 miliar. Unit ini merupakan kontributor pendapatan terbesar grup.

Perusahaan juga mempertimbangkan pencatatan atau penjualan sebagian bisnis telekomunikasi globalnya, serta tengah berdiskusi untuk menjual 43 aset pelabuhan, dengan nilai lebih dari US$19 miliar dalam bentuk tunai.

Keluarga Li, yang menguasai sekitar 30% saham CK Hutchison, meyakini bahwa menjual dan memisahkan unit-unit bisnis tersebut akan menghasilkan valuasi jauh lebih tinggi dibandingkan jika tetap berada dalam struktur konglomerasi saat ini.

Baca Juga: 15 Orang Terkaya di Asia, Desember 2025: Mukesh Ambani Sampai Prajogo Pangestu

Warisan Baru untuk Putra Li Ka-shing

Jika seluruh transaksi usai, CK Hutchison akan berubah drastis, sekaligus memberikan dana segar bagi Victor Li, putra sulung Li Ka-shing yang kini menjabat sebagai ketua grup.

Modal tersebut akan menjadi fondasi untuk membentuk ulang perusahaan di tengah era yang ditandai oleh ketegangan perdagangan global, disrupsi teknologi, dan kebangkitan kecerdasan buatan (AI).

Langkah ini mencerminkan transisi generasi dalam salah satu kerajaan bisnis paling legendaris di Hong Kong.

Li Ka-shing membangun CK Hutchison menjadi operator pelabuhan terbesar dunia dan pemain utama di sektor telekomunikasi Eropa, memanfaatkan jaringan politik dan momentum ekspansi global.

Victor Li, yang mengambil alih kepemimpinan pada 2018, menghadapi lingkungan yang jauh lebih kompleks. Sensitivitas geopolitik dan hambatan regulasi kini menjadi tantangan utama. Gangguan tersebut cenderung tidak pernah ditemui ayahnya.

Baca Juga: Profil He Xiangjian: Kisah Sukses dari Industri Rumah Tangga Bersama Midea

Hambatan Geopolitik

Menurut sumber yang mengetahui pemikiran keluarga Li, geopolitik bukanlah faktor utama di balik keputusan restrukturisasi. Tujuan utama dari langkah ini adalah meningkatkan nilai perusahaan.

Pada praktiknya, rivalitas AS-China memang menjadi tantangan besar. Negosiasi penjualan pelabuhan melambat akibat hambatan regulasi dan struktur konsorsium pembeli.

Situasi tersebut semakin terasa setelah CK Hutchison melibatkan China Cosco Shipping Corp untuk meredakan sensitivitas China terkait keterlibatan BlackRock Inc dari AS.

Rencana IPO AS Watson Group juga berulang kali tertunda sejak 2013 akibat volatilitas pasar, sementara merger telekomunikasi hampir selalu menghadapi pengawasan antimonopoli ketat.

Baca Juga: Profil Lengkap Lip-Bu Tan, CEO Intel dengan Kekayaan Miliaran Dolar

Selanjutnya: Bonus Medali SEA Games 33 Dipangkas, Atlet Thailand Kecewa Berat

Menarik Dibaca: Simak Rekomendasi Saham BNI Sekuritas untuk Perdagangan Selasa (23/12)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News