Liang Wengen : Mewakili pencitraan baru perusahaan China yang bersih (2)



Berbagai penghargaan diperoleh Liang Wengen sebagai pribadi maupun penguasa bisnis Sany Group. Apalagi perusahaan alat berat milik Liang itu memang dinilai sebagai perusahaan yang fokus pada pengembangan teknologi. Bahkan perusahaan Liang ini dianggap mampu mewakili pencitraan baru perusahaan China yang bersih. Pamor Liang semakin besar setelah dirinya menyumbangkan mesin pompa seharga US$ 1 miliar ke Jepang yang baru dilanda tsunami.

Dengan kepemilikan saham mencapai 58%, Liang Wengen jelas punya kuasa untuk mengontrol perusahaan. Dengan kuasanya itulah, Liang leluasa untuk mengembangkan teknologi di Sany Group. Dengan moto "kualitas yang mampu mengubah dunia", Liang banyak mengalokasikan dananya di sektor penelitian dan riset. Bahkan, untuk pengembangan teknologi, Sany Group yang berdiri pada 1989 ini selalu menyisihkan dana 5% dari nilai penjualan.

Saat ini, industri alat berat Sany Heavy Industri memiliki pusat riset doktoral sendiri. Pusat riset tersebut diakui sebagai pusat pengembangan teknologi terbaik di China. Ini dibuktikan dengan diperolehnya 536 hak paten atas pengembangan teknologi tinggi.


Tak hanya itu, Sany Group juga mendapat anugerah terbaik sebagai perusahaan National Technology Progress serta China Well Known Trademark. Sany juga mendapat penghargaan sebagai Inspection Free Product of China, serta Benchmark Products of China's Construction Machinery Industry.

Prestasi bisnis Liang ini mendapat pengakuan dari Philip Kotler, yang dikenal sebagai The Father of Modern Marketing. Menurut Kotler, Sany Group adalah perusahaan luar biasa. Bahkan, perusahaan itu diakuinya mampu mengubah citra perusahaan China. Sany dianggap mewakili pencitraan baru perusahaan China yang bersih dan akrab teknologi tinggi.

Pengakuan yang sama juga diungkapkan oleh Presiden RRC, Hu Jintao. Dalam kunjungannya ke perusahaan pada Oktober 2003, Hu Jintao berharap Liang mampu mempertahankan kesuksesannya di masa datang. "Kamu telah meraih berbagai penghargaan yang membanggakan, semoga kamu dapat bahu-membahu demi masa depan yang lebih cemerlang," kata Hu Jintao didamping Perdana Menteri (PM) China, Wen Jiabao, Wakil PM Jia Qinglin, dan sederet pejabat pemerintahan China.

Kedekatannya dengan partai dan pemerintahan, termasuk posisi strategis Liang sebagai Ketua Badan Kehormatan Sany Group membuat dia mendapat banyak kedudukan tinggi. Dia pernah menjabat sebagai perwakilan Kongres Nasional China. Selain itu, dia juga menjadi wakil kongres masyarakat nasional.

Sedangkan di bidang bisnis, Liang mendapatkan penghargaan sebagai National Model Worker, National Outstanding Entrepreneur, Outstanding Builder of Socialist Society with Chinese Characteristics, CCTV People of the year 2008. Dia juga masuk Forbes Best Owners of China's Listed Companies, dan Mundell World Manager Achievement Prize.

Dengan berbagai pengakuan dan penghargaan itu, Sany Group kini telah berkembang pesat dengan menguasai pasar mesin konstruksi dunia. Jumlah pegawai yang bekerja di perusahaan ini mencapai 53.000 orang dengan kantor cabang yang tersebar di 24 negara.

Selain di dunia bisnis, kesohoran Liang semakin terasa ketika dia menyumbangkan mesin pompa senilai US$ 1 miliar ke Jepang. Mesin pompa tersebut disumbangkan pada Maret lalu, ketika Jepang terkena gempa bumi dan tsunami.

Tidak sedikit ucapan terima kasih yang dikirimkan ke kantor Grup Sany. Banyak media lokal Jepang memberitakan bagaimana sumbangan truk pompa tersebut dihargai masyarakat Jepang, sehingga mengubah citra China di Jepang.

Masyarakat Jepang menyebut bantuan Liang itu sebagai jerapah raksasa, atau lengan mesin besar dari China. Dengan jangkauan sejauh 62 meter dan tercatat sebagai truk pompa dengan jangkauan terjauh, pompa itu berguna untuk mendinginkan reaktor PLTN yang bocor dan kemungkinan meledak.

(Selesai)

Editor: Catur Ari