Libra harus penuhi standar tertinggi untuk bisa berbisnis di Amerika



KONTAN.CO.ID - BERN. Proyek cryptocurrency Libra yang dipimpin Facebook harus memenuhi standar tertinggi untuk memerangi pencucian uang dan pendanaan terorisme jika ingin berbisnis.

Dilansir dari Reuters, Wakil Menteri Keuangan untuk Terorisme dan Intelijen Keuangan AS Sigal Mandelker bilang setiap proyek cryptocurrency termasuk Libra yang beroperasi di wilayah AS harus memenuhi standar peraturan.

Baca Juga: Enam dari 10 warga AS yakin resesi ekonomi akan terjadi tahun depan, Trump terpojok


"Baik itu bitcoin, Ethereum, Libra, pesan kami sama untuk semua perusahaan ini. Anti pencucian uang dan memerangi pendanaan terorisme harus dibangun dalam desain Anda sejak awal," kata Mandelker.

Dia mengatakan itu setelah bertemu pejabat pemerintah Swiss dan perwakilan dari Bank for International Settlements dan lembaga keuangan internasional lainnya untuk membahas cryptocurrency. Termasuk proyek Libra yang akan diluncurkan oleh asosiasi yang berbasis di Swiss.

Mandeker bilang di saat industri mata uang digital telah memberikan perhatian yang luar biasa untuk mengembangkan teknologi yang mendasarinya, banyak dari industri ini telah memberikan terlalu sedikit perhatian untuk memastikan bahwa jaringan yang mereka bangun tidak memungkinkan teroris untuk menyembunyikan dan memindahkan hartanya.

Baca Juga: Heboh Trump pecat penasihat keamanan nasional, begini reaksi politisi dan pejabat AS

Dia bilang akan bertemu dengan penyelia pasar keuangan Swiss FINMA untuk membahas penerapan perlindungan anti pencucian uang. Selain itu juga untuk mengambil tindakan penegakan hukum terhadap perusahaan yang melanggar aturan tersebut.

FINMA pada bulan Agustus memberikan lisensi perbankan dan sekuritas pertama Swiss ke dua penyedia layanan blockchain dan telah membangun pusat mata uang digital yang dijuluki "Crypto Valley".

Saat ini proyek Libra masih dalam tahap awal untuk memikirkan langkah-langkah mencegah kejahatan.

Editor: Tendi Mahadi