Libur akhir tahun, transaksi kartu kredit marak



JAKARTA. Libur akhir tahun membawa berkah bagi bank penerbit kartu kredit. Nilai dan transaksi mereka tumbuh di atas rata-rata. Bank BNI dan Bank Central Asia (BCA) misalnya, yakin transaksi kartu kredit akan meningkat antara 15% sampai 20% dibandingkan rata-rata transaksi bulanan.Kenaikan tersebut karena banyaknya masyarakat yang menggunakan kartu kredit untuk pelesiran di akhir tahun. Peningkatan transaksi di BNI dan BCA didominasi keperluan jalan-jalan. Seperti pembelian tiket pesawat, akomodasi perhotelan, departement store dan kuliner (makan dan minum).Tahun ini rata-rata transaksi kartu plastik BCA antara Rp 2,5 triliun hingga Rp 3 triliun. Sementara di BNI sebesar Rp 1,8 triliun. Hingga kuartal III 2012 lalu, jumlah kartu kredit BCA dan BNI yang beredar masing-masing 2,4 juta kartu dan 1,7 juta kartu.Senior Manager Kartu Kredit BCA, Santoso, mengatakan peningkatan transaksi akhir tahun merupakan tren yang terjadi setiap tahun. Sebagian pemilik kartu adalah nasabah menengah yang menjadikan liburan akhir tahun sebagai agenda rutin. "Mereka bisanya menghabiskan waktu di luar kota atau ke luar negeri," ujarnya, beberapa waktu lalu.Bersih-bersih kartuGeneral Manager Bisnis KartuBank BNI, Dodit W Probojakti, mengatakan peningkatan transaksi tersebut tak lepas dari gencarnya promosi yang dilakukan bank. Mulai dari kemudahan bertransaksi hingga pemberian cash back dan promo lain. Bank berlogo angka 46 ini sudah berpromosi gencar sejak awal tahun. "Sehingga nasabah sudah bisa merencanakan liburan akhir tahun sejak lama," ujar Dodit.Santoso menambahkan sejak Bank Indonesia (BI) mengumumkan pembatasan kepemilikan kartu kredit, bank penerbit mengalihkan fokus mereka pada pemberian nilai tambah untuk para nasabah eksisting. Tujuannya, agar mereka semakin aktif menggesek dan transaksi meningkat. Sebelumnya bank-bank memang memperhatikan penambahanjumlah pemegang kartu kredit. "Tetapi pada akhirnya, banyak juga nasabah yang tidak aktif, sehingga bank banyakmelakukan bersih-bersih di kartu kredit," tukasnya.Tapi, Bank Rakyat Indonesia (BRI) tidak bisa mencicipi nikmatnya pertumbuhan transaksi kartu utang tersebut. Bank yang fokus pada kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) ini memprediksi, transaksi kartu kredit di akhir tahun hanya tumbuh 10%, dari rata-rata Rp 600 miliar hingga Rp 700 miliar per bulan. "Kartu kredit BRI masih dalam tahap pembangunan brand awareness." ujar Manajer Kartu Kredit BRI, Muhammad Helmi.Maklum BRI merupakan pemain anyar di bisnis kartu kredit. Saat ini jumlah kartu kredit BRI yang berseliweran di masyarakat sebanyak 550.000 kartu.Bagaimana transaksi tahun 2013? Di tahun depan, bisnis kartu kredit akan banyak mengalami regulasi. Misalnya, bunga kredit maksimal 2,95% sebulan. Dan bagi pemegang kartu berpenghasilan di bawah Rp 10 juta sebulan, hanya boleh memiliki kartu kredit dari dua penerbit. nKenaikan tersebut karena banyaknya masyarakat yang menggunakan kartu kredit untuk plesiran di akhir tahun. Peningkatan transaksi di BNI dan BCA didominasi keperluan jalan-jalan seperti pembelian tiket pesawat, akomodasi perhotelan, departement store dan kuliner.Tahun ini rata-rata transaksi kartu kredit BCA mencapai Rp 2,5 triliun hingga Rp 3 triliun dan BNI sebesar Rp 1,8 triliun. Hingga kuartal tiga 2012, jumlah kartu kredit BCA dan BNI masing-masing 2,4 juta kartu dan 1,7 juta kartu.Senior Manager Kartu Kredit BCA, Santoso, mengatakan peningkatan transaksi akhir tahun merupakan tren yang terjadi setiap tahun. Sebab, sebagian pemilik kartu kredit adalah nasabah menengah yang menjadikan liburan akhir tahun sebagai agenda rutin. "Mereka bisanya menghabiskan waktu di luar kota atau ke luar negeri," ujarnya beberapa waktu lalu.General Manager bisnis kartu BNI, Dodit W Probojakti, mengatakan peningkatan transaksi tersebut tak lepas dari gencarnya promosi yang dilakukan bank, mulai dari kemudahan bertransaksi hingga pemberian cash back dan promo lainnya. "Berbagai promosi sudah gencar dilakukan sejak awal tahun sehingga nasabah sudah merencanakan liburan akhir tahun sejak lama," ujarnya.Santoso menambahkan sejak Bank Indonesia (BI) mengumumkan pembatasan kepemilikan kartu kredit, bank penerbit mengalihkan fokusnya pada pemberian nilai tambah untuk nasabah eksisiting agar semakin meningkatkan transaksi."Dulu memang memperhatikan penambahan kartu kredit tetapi banyak juga yang tidak aktif sehingga bank banyak bersih-bersih kartu kredit," tukasnya.Tingginya pertumbuhan transaksi ini tidak dirasakan Bank Rakyat Indonesia (BRI). BRI memprediksi transaksi hanya tumbuh 10% dari rata-rata Rp 600 miliar - Rp 700 miliar per bulan. "Kartu kredit BRI masih dalam tahap pembangunan brand awareness . Saat ini jumlah kartu kredit BRI sebanyak 550.000 kartu," ujar Manager Kartu kredit BRI Muhammad Helmi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: