Libur dan Cuti Bersama Total 27 Hari, Kesempatan Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah menetapkan hari libur nasional dan cuti bersama untuk tahun 2024.

Secara total, pemerintah telah memutuskan libur nasional sejumlah 27 hari, yang terdiri dari 17 hari libur nasional dan 10 cuti bersama.

Bila menilik hari libur dan cuti bersama yang ditetapkan oleh pemerintah, terlihat ada beberapa momen long weekend.


Beberapa contohnya, Kamis, 8 Februari 2024 yang merupakan hari raya Isra Miraj Nabi Muhammad SAW.

Dilanjutkan cuti bersama pada Jumat, 9 Februari 2024 yang merupakan cuti bersama Tahun Baru Imlek. Yang Tahun Baru Imlek jatuh pada Sabtu 10, Februari 2024.

Baca Juga: Ada 27 Hari Libur, Ini Link Download SKB 3 Menteri Tanggal Merah & Cuti Bersama 2024

Kemudian pada Jumat, 29 Maret 2024 adalah hari Wafat Isa Almasih kemudian pada tanggal 31 Maret 2024 merupakan Hari Paskah.

Mengingat ada beberapa rangkaian libur yang menciptakan long weekend, Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro melihat peluang peningkatan produktivitas pada momen tersebut.

"Banyak peluang bagi dunia usaha, terutama untuk pengusaha ritel dan UMKM. Terkait dengan komoditas makanan dan minuman, serta turunannya," tutur Andry kepada Kontan.co.id, Rabu (13/9).

Tentu, ini akan menjadi sinyal positif bagi pertumbuhan ekonomi domestik. Karena, ada potensi konsumsi rumah tangga akan bergulir.

Bahkan, Andry memberi ide bahwa pemerintah bisa menjadikan tahun depan menjadi tahun belanja nasional.

Pemerintah bisa menggandeng para pelaku usaha untuk mengadakan beragam festival yang pastinya akan menarik masyarakat untuk berbelanja di momen tersebut.

Ini bak melempar sinyal, bahwa konsumsi masyarakat bergulir kencang, dengan kepercayaan masyarakat untuk belanja masih kuat, di tengah tahun politik.

Baca Juga: Jadwal Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2024 Buat Siswa, Cek Kapan Saja

"Jadi, jangan kehilangan momentum. Karena tahun 2024 akan didorong oleh belanja rumah tangga dan belanja pemerintah, di tengah tahun politik," tambahnya.

Meski demikian, Andry tetap mengimbau bahwa pemerintah jangan mengulangi situasi yang terjadi di tahun 2023.

Karena, pada tahun ini banyak long weekend yang tidak direncanakan, sehingga terkesan banyaknya libur panjang pada tahun ini kurang antisipatif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari