JAKARTA. Daya beli masyarakat yang masih rendah mengganjal laju kinerja PT Matahari Department Store Tbk (LPPF). Pada kuartal I-2017, penjualan bersih LPPF tercatat Rp 1,85 triliun atau turun 0,55% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan penjualan di gerai yang sama atau same store sales growth (SSSG) juga koreksi 3,5% sepanjang triwulan pertama karena lemahnya daya beli konsumen. Alhasil laba periode berjalan juga stagnan Rp 244,17 miliar. Secara kuartalan, laba bersih LPPF terkikis 40,4%. Meski turun, kinerja LPPF masih sejalan (in line) dengan estimasi sejumlah analis. Christine Natasya, Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia mengatakan, pendapatan yang diraih LPPF setara 17,1% dari target 2017 prediksi Mirae dan konsensus.
Libur dan kelesuan menahan Matahari
JAKARTA. Daya beli masyarakat yang masih rendah mengganjal laju kinerja PT Matahari Department Store Tbk (LPPF). Pada kuartal I-2017, penjualan bersih LPPF tercatat Rp 1,85 triliun atau turun 0,55% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan penjualan di gerai yang sama atau same store sales growth (SSSG) juga koreksi 3,5% sepanjang triwulan pertama karena lemahnya daya beli konsumen. Alhasil laba periode berjalan juga stagnan Rp 244,17 miliar. Secara kuartalan, laba bersih LPPF terkikis 40,4%. Meski turun, kinerja LPPF masih sejalan (in line) dengan estimasi sejumlah analis. Christine Natasya, Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia mengatakan, pendapatan yang diraih LPPF setara 17,1% dari target 2017 prediksi Mirae dan konsensus.