Libur Lebaran, Pizza Hut inovasi menu dan perbanyak stok



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) tidak hanya disibukkan dengan agenda ekspansi gerai baru. Pengelola jaringan resto Pizza Hut ini juga tengah bersiap menyambut momen libur Lebaran, yang biasanya berandil besar terhadap kinerja perseroan.

Direktur PZZA, Jeo Sasanto menyebut, pihaknya telah bersiaga dengan sejumlah inovasi menu dan peluncuran produk baru. Salah satu produk baru sebenarnya telah diluncurkan pada Februari lalu, yaitu Pizza Black Meat Monsta. Promosi terhadap produk tersebut makin gencar dilakukan ketika memasuki bulan Ramadan dan menjelang libur hari raya.

Selain itu, PZZA juga melakukan inovasi pada menu. Salah satunya dengan meluncurkan Menu Nostalgia. Di sini, para pelanggan dapat memesan berbagai produk Pizza Hut yang pernah diluncurkan bertahun-tahun lalu, namun kini produk tersebut sudah tidak lagi beredar. “Jadi di Pizza Hut itu ada menu yang permanen dan temporer,” ucap Santo, hari ini (31/5).


Tidak hanya itu, PZZA juga sudah memperbanyak stok produk makanan dan minumannya jauh-jauh hari sebelum momen libur Lebaran berlangsung. Hal ini dilakukan karena sebagian penyuplai bahan baku produk perseroan tutup ketika Ramadan tiba. Perusahaan  juga berupaya menambah jumlah karyawan ketika momen tersebut berlangsung.

Di tengah sejumlah persiapan yang dilakukan PZZA, isu peningkatan volatilitas nilai tukar rupiah membayangi perseroan. Meski begitu, Santo berpendapat, pihaknya belum terganggu oleh volatilitas nilai tukar rupiah yang cukup tinggi dalam beberapa waktu terakhir. Sebab, sebagian besar pengeluaran perseoran masih menggunakan mata uang rupiah.

Memang, ada beberapa bahan baku produk pizza yang mesti diimpor dari luar negeri, contohnya keju. Namun, PZZA dapat mengantisipasinya dengan membeli bahan baku keju dari negara yang tidak menggunakan mata uang dollar AS. “Tapi opsi tersebut baru kami lakukan kalau dalam kondisi ekstrem saja,” imbuh Santo.

Selain itu, PZZA juga dapat menggunakan opsi lain seperti mengedepankan produk-produk yang bahan bakunya tidak diperoleh dengan cara impor. Opsi tersebut bisa saja dilakukan mengingat produk-produk perseroan tidak hanya pizza, melainkan juga nasi dan pasta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini