Libur panjang, Menkes ingatkan potensi lonjakan kasus Covid-19



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengingatkan adanya potensi lonjakan kasus positif virus corona (Covid-19) akibat liburan.

Berdasarkan data yang ada, Budi menyebut lonjakan kasus dalam libur panjang mencapai 30% hingga 40%. Meski begitu lonjakan kasus tidak langsung terjadi usai libur panjang.

"Pengalaman menunjukkan bahwa lonjakan infeksi itu akan terjadi 10 sampai 14 hari sesudah liburan selesai," ujar Budi saat konferensi pers di Kantor Presiden, Selasa (29/12).


Budi menyampaikan telah berkomunikasi dengan pemerintah daerah terkait potensi lonjakan tersebut. Komunikasi dilakukan untuk memastikan bahwa rumah sakit siap menampung bila terjadi lonjakan kasus.

Saat ini kondisi rumah sakit di Indonesia memang banyak yang penuh. Selain kesiapan rumah sakit, peran masyarakat juga diperlukan dalam mencegah terjadinya lonjakan.

Baca Juga: Menkes pastikan 1,3 juta tenaga kesehatan jadi prioritas vaksinasi Covid-19

Salah satunya, kata Budi adalah untuk tak beraktivitas ke luar rumah usai waktu libur. Pengurangan mobilitas tersebut akan mencegah penularan yang lebih luas di masyarakat.

"Alangkah baiknya bila setelah kita pulang nanti atau selama kita juga mempersiapkan untuk masuk kerja nanti, kita lebih banyak melakukan pekerjaan di rumah. Kita mengurangi mobilitas kita bergerak selama lima hari sampai 10 hari," terang Budi.

Pencegahan lonjakan kasus tersebut akan membantu tenaga kesehatan. Budi memaparkan bahwa setiap 100 orang yang terinfeksi, sekitar 30% dirawat di rumah sakit dan dari angka itu sebanyak 5% harus dirawat di ICU.

Sebagai informasi berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 per Selasa (29/12) terdapat tambahan kasus harian sebanyak 7.903 kasus. Sehingga total terdapat 727.122 kasus positif di Indonesia.

Selanjutnya: Menkes menyebut Indonesia membutuhkan sekitar 426 juta dosis vaksin Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi