YOGYAKARTA. Obyek wisata Goa Pindul, di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, dipenuh pengunjung, Minggu (23/4). Bahkan, pada momen libur panjang ini, wisatawan harus menunggu hingga berjam-jam untuk masuk ke goa sepanjang 400 meter ini. Dari pantauan, Minggu siang, suasana di mulut goa, pengunjung begitu berjubel hingga berdesakan. Para pengunjung harus sabar menanti menikmati keindahan goa. Ribuan wisatawan dari berbagai daerah memadati kawasan tersebut untuk bisa menikmati obyek wisata susur goa menggunakan ban bekas dengan memanfaatkan aliran sungai tersebut.
Membeludaknya pengunjung dikeluhkan wisatawan. Salah seorang wisatawan asal Bojonegoro, Jawa Timur, Tutik Sri Rahayu menyampaikan, dirinya harus menunggu lebih dari satu jam. Dia harus berdesak-desakan dengan wisatawan lainnya untuk bisa memasuki Goa Pindul. “Jika seperti ini wisatawan menjadi sulit untuk bisa menikmati keindahan goa,” katanya. Dia berharap, Pemkab Gunungkidul, melakukan koordinasi dengan para pengelola untuk mengatur wisatawan agar tidak lama dan berdesakan. “Seharusnya ada koordinasi tidak seperti ini,” ucap dia. Koordinator pintu masuk Goa Pindul, Rebito, mengakui ada lonjakan cukup signifikan dibanding hari biasa. Akibatnya pengunjung harus berdesakan saat memasuki mulut Goa Pindul. Data dari pengelola setempat menyebutkan hingga siang sudah terdapat 8.000 wisatawan yang memasuki Goa Pindul. Umumnya mereka berasal dari luar Yogyakarta yang penasaran dengan keindahan Goa Pindul. “Hari libur biasa hanya sekitar 1.000-an orang, untuk saat ini kemungkinan meningkat 8 kali lipat,” ucapnya. Sebenarnya peningkatan ini sudah diantisipasi dengan menambah jumlah personel untuk mengatur lalu lintas masuk goa, namun karena membludak pihaknya tidak bisa berbuat banyak. Sebenarnya, wacana untuk membatasi jumlah pengunjung pernah diupayakan oleh Pemkab Gunungkidul. Namun demikian, sampai sekarang belum dilaksanakan. Sejumlah pihak menyayangkan obyek wisata alam ini, pengunjungnya tidak dibatasi. Sebab, dikhawatirkan akan mengganggu ekosistem goa. “Saat ini tengah kita rumuskan daya tampung Goa Pindul di dokumen lingkungan hidup. Mudah-mudahan bisa selesai,” kata Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul Hary Sukmono.
Pihaknya berharap ada niat baik semua pihak yang saat ini mengelola Goa Pindul. Di lokasi ini ada sekitar 10 operator yang menyewakan ban dan peralatan lainnya, yang dikelola kelompok masyarakat sekitar. Pihak desa Bejiharjo, sedang berupaya membuat Badan usaha Milik desa (BUMDes) yang salah satunya dalam bidang pariwisata, yang memang cukup banyak, mulai dari Goa Pindul hingga situs purbakala sokoliman. “Semoga dengan niat baik semua pihak, semuanya akan baik,” sebut Hary. (Markus Yuwono) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Rizki Caturini