Liburan, Bayu Buana raup keuntungan



JAKARTA. Musim liburan sekolah yang berlanjut ke bulan puasa dan menjelang Lebaran tahun ini membawa berkah bagi pebisnis pariwisata. Salah satunya adalah PT Bayu Buana Tbk (BAYU).

Agustinus Pake Seko, Direktur Bayu Buana menyebutkan, selama liburan tengah tahun ini, pendapatan Bayu Buana melonjak hingga 100% dibanding bulan biasanya. "Sangat signifikan dibanding bulan lainnya apalagi untuk bisnis outbound pertumbuhan bisa mencapai 150%-200%," kata Agustinus kepada KONTAN, Minggu (14/7).

Selama dua bulan musim liburan ini, pendapatan terbesar Bayu Buana adalah bisnis tur outbound, yakni sekitar 60% dari total pendapatan. Sedangkan sisanya berasal dari bisnis tur inbound serta corporate travel management and sevices.


Kenaikan tersebut juga terjadi karena ada upaya Bayu Buana untuk menambah jumlah destinasi. Tahun ini, Bayu Buana menambah sekitar 10 destinasi paket wisata, selain memperbanyak tujuan wisata ke negara Asia Tenggara, seperti Vietnam, Kamboja, Laos, dan Filipina.

Tak ketinggalan, Bayu Buana juga menambah tur inbound bagi turis asing tak hanya ke Bali semata, tapi juga Yogyakarta. Tahun lalu, daerah tujuan wisata inbound hanya Bali. Yogyakarta dipilih karena infrastruktur cukup memadai dibandingkan kota-kota besar lain di Indonesia.

Demi mengerek bisnis tur inbound, Bayu Buana membentuk perusahaan patungan dengan salah satu perusahaan agen perjalanan China. Selain itu juga membuka kantor perwakilan di dua negara, yaitu Filipina dan Portugis. Tujuannya untuk menggaet turis mancanegara lebih banyak.

Menurut Agustinus, pendapatan Bayu Buana hingga semester I-2013 ini diprediksi bisa terdongkrak hampir dua kali lipat. Bila di semester I-2012 pendapatan Bayu sebesar Rp 360,02 miliar dengan laba sekitar 29,9 miliar, di semester I-2013 ini bisa mencapai Rp 955,41 miliar dengan laba bersih Rp 38,01 miliar.

Agustinus menuturkan, dari pendapatan di semester I-2013, kontribusi dari bisnis corporate travel and management services sebesar 65%. Sisanya disumbang dari tur outbound sebesar 25% dan tur inbound mencapai 10%. "Corporate travel tidak mengenal musim liburan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Amailia Putri