JAKARTA. Musim liburan akhir tahun lalu membawa dampak buruk bagi PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Perusahaan penyalur pembiayaan pelat merah ini mencatat kenaikan non performing loan (NPL) alias kredit macet, yakni dari 1,15% pada 2010 lalu menjadi sebesar 1,24% pada akhir 2011. Parman Nataatmadja, Direktur Utama PNM, berkata, kualitas kredit mikro selalu terpengaruh musim liburan. Apalagi, akhir tahun ini juga bertepatan dengan liburan anak sekolah. Hal itu mengakibatkan, pengeluaran nasabah yang biasanya untuk membayar cicilan utang teralihkan sebagai dana liburan. Namun, Parman meyakini, kenaikan NPL itu masih dalam batas wajar. “Bahkan, relatif kecil dan terkendali, karena masih di bawah rata-rata NPL industri,” ujarnya, kemarin.
Apalagi, PNM tetap membukukan kinerja kinclong. Tengok saja, penyaluran pembiayaan lewat Unit Layanan Modal Mikro atawa ULaMM pada akhir 2011 tetap tumbuh hingga 53% menjadi Rp 2,23 triliun jika dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya. Dana itu disalurkan ke 37.823 UMK di 1.670 kecamatan. Secara keseluruhan, akumulasi penyaluran pembiayaan ULaMM telah mencapai Rp 4,67 triliun untuk 76.790 UMK. Pembiayaan UlaMM telah bergulir sejak tahun 2008 lalu.