Liburan hemat tapi tetap nyaman



Ribuan orang sudah menyemut di lobi Jakarta Convention Centre (JCC), awal Oktober lalu. Padahal, Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) 2016 belum buka.

Pameran perjalanan itu baru buka jam 10.00 WIB. Begitu pukul sepuluh teng, pintu lobi utama JCC dibuka.

Dan segera saja, ribuan pengunjung yang sudah memegang tiket masuk seharga Rp 30.000 per orang bergegas merangsek masuk ke dalam gedung. Sekejap, bangku-bangku yang ada di stan biro perjalanan peserta pameran terisi penuh.


Pengunjung yang tak kebagian kursi terpaksa antre berdiri menunggu giliran mendapat pelayanan dari petugas travel agent. Maklum, mulai jam 10.00–13.00 WIB ada Program Rush Hour.

Pengunjung bisa berburu tiket pesawat dengan harga miring. Puluhan biro perjalanan yang membuka stan di GATF 2016 memang menawarkan diskon gila-gilaan, sampai 80%.

Riza Afriza Islami jadi salah satu pengunjung yang beruntung mendapat tiket pesawat dengan diskon besar. Tiket penerbangan Garuda Indonesia ke Seoul, Korea Selatan, pulang pergi (pp) hanya dia tebus dengan uang Rp 4,2 juta.

“Sempat cek juga lewat situs online, di tanggal dan maskapai yang sama, harganya kena Rp 6 juta,” kata perempuan 24 tahun ini. Itu berarti, ia menghemat biaya tiket pesawat Rp 1,8 juta.

Ya, pameran perjalanan semacam GATF memang jadi ajang para penikmat jalan-jalan alias traveler berburu tiket pesawat murah. Tak heran, GATF 2016 yang berlangsung tiga hari, 7–9 Oktober lalu, menyedot banyak pengunjung.

Garuda Indonesia mencatat, total transaksi penjualan selama pameran perjalanan fase kedua tahun ini mencapai Rp 256 miliar. Angka itu jauh di atas target yang hanya sebesar Rp 225 miliar.

Bukan cuma di Jakarta, maskapai pelat merah itu juga menghelat GATF 2016 di 17 kota lain, seperti Medan, Semarang, Denpasar, Kupang, Makassar, dan Jayapura. Total transaksi penjualan di semua kota termasuk Jakarta yang mencapai Rp 447 miliar juga melampaui target yang hanya Rp 386 miliar.

“Saat ini minat masyarakat untuk traveling terus meningkat,” ujar Benny S. Butarbutar, Vice President Corporate Communications PT Garuda Indonesia Tbk.

Sejatinya, sekarang banyak agen perjalanan yang menawarkan paket wisata, baik domestik maupun mancanegara, dengan harga yang terbilang murah. Tapi, buat pelancong sejati yang menyenangi kebebasan, jalan-jalan dengan paket wisata jelas bertolak belakang.

Kok? Pertama, tempat wisata sudah ditentukan. Kedua, waktu kunjungan di tiap-tiap objek wisata dibatasi.

“Lebih enak jalan-jalan sendiri, bebas mau ke mana saja,” ungkap Bayu Adi Persada, yang sudah pelesiran ke sejumlah negara di Benua Asia, Eropa, juga Afrika.

Kudu rajin berburu potongan harga

Yang tidak kalah penting adalah, liburan sendiri bisa jauh lebih murah biayanya ketimbang ikut paket liburan biro perjalanan. Dan, sekalipun murah, tidak mengorbankan kenyamanan.

Misalnya, tetap terbang dengan maskapai bintang lima atawa 5-star airline semacam Garuda Indonesia. Lalu, menginap di hotel berbintang. Jadi, bukan berlibur ala backpacker.

Menurut Bayu, biaya paling tinggi dalam sebuah perjalanan adalah penerbangan dan akomodasi. Nah, untuk menghemat ongkos tiket pesawat tapi tetap bisa terbang dengan maskapai bintang lima atawa 5-star airline, salah satu caranya dengan melakukan perburuan di pameran seperti GATF.

Cara lainnya ialah, tidak bepergian saat musim berlibur (peak season), seperti libur Lebaran, libur panjang anak sekolah, serta libur Natal dan Tahun Baru.

Contoh, dari hasil berburu di GATF 2016 kemarin, Bayu bisa mendapatkan tiket Garuda Indonesia ke Hong Kong pp sebesar Rp 2,7 juta per orang dari semestinya Rp 4,5 juta. Lantaran membeli tiga tiket untuk dirinya, istri, serta anak, total ia bisa menghemat Rp 5,4 juta. Lumayan besar bukan? 

Untuk wisata ke luar negeri yang membutuhkan waktu tempuh lebih lama, Bayu mengatakan, pelancong memang harus menumpang maskapai bintang lima demi kenyamanan. Terlebih, buat mereka yang membawa anak kecil.

“Kalau domestik, karena hanya satu atau dua jam perjalanan, tidak masalah memakai penerbangan yang tidak ada fasilitas hiburan seperti video dan fasilitas pendukung lainnya,” ucap Product Manager Bukalapak.com ini.

Sedang untuk menekan biaya akomodasi, Bayu memberi saran, untuk rajin-rajin membandingkan tarif hotel antara satu situs hotel online dengan laman lainnya. Cara ini demi memperoleh hotel dengan tarif yang paling murah.

Jadi, “Tidak memakai agen perjalanan pasti lebih murah karena kita bisa tentukan sendiri mau ke mana, naik apa, menginap di mana, fleksibelnya ada di kita,” kata warga Jagakarsa, Jakarta ini. Dia mengklaim, penghematannya bisa mencapai 30%.

Maklum, selain bisa memperoleh tiket pesawat dan hotel murah, Anda tak perlu mengeluarkan biaya untuk pemandu tur (tour guide). “Tentu, jalan-jalan tanpa tour guide, kita tidak keluar uang untuk ngasih tip atau bayaran ke mereka,” ujar Indah yang sudah melancong ke banyak tempat di Indonesia dan beberapa negara.

Bantuan konsultan

Tapi, buat yang enggak mau ribet mempersiapkan sendiri tetek bengek liburan, Anda tetap bisa, lo, melancong sesuai keinginan dengan memanfaatkan jasa biro perjalanan.

Saat ini, banyak agen wisata yang menawarkan paket wisata yang sesuai dengan keinginan konsumen atau customized. PT Smailing Tours and Travel Service, salah satunya.

Putu Ayu Aristyadewi, Group Vice President Marketing and Communication Smailing Tours, menjelaskan, konsumen bisa datang ke gerai untuk menyusun sendiri liburan yang mereka inginkan sesuai anggarannya. “Traveller tinggal menyampaikan destinasi, tanggal, dan lama liburan yang mereka mau, juga bujet perjalanan,” kata dia.

Nanti, konsultan dari Smailing Tour akan membuatkan program yang sesuai. Putu bilang, kalau memang konsumen mau menentukan hotel, tempat wisata, dan transportasi juga bisa.

Dengan atau tanpa tour guide. “Paket customized biasanya diminati oleh konsumen yang telah memiliki tiket pesawat yang mereka dapat waktu pameran perjalanan atau masa promo,” ungkap Putu.

Misalnya, konsumen memiliki bujet Rp 15 juta untuk berlibur ke Sydney, Australia selama lima hari empat malam dan telah memiliki tiket Garuda Indonesia. Lalu, Smailing Tour akan membuatkan rencana perjalanan (itinerary).

Mulai antar jemput bandara hingga pilihan hotel untuk menginap seperti Rydges World Square di Pitt Street dekat Chinatown, agar mudah untuk mencari makanan yang sesuai lidah orang Indonesia dengan harga terjangkau. Kemudian, belanja ke pusat oleh-oleh Paddy’s Market serta pilihan tempat wisata yang bisa dikunjungi.

“Kalau belum punya tiket pesawat, kami akan carikan penerbangan termurah pada tanggal keberangkatan yang diinginkan,” kata Putu.

PT Travesia Indonesia (Travesia Tour) juga bisa merancang liburan hemat. Menurut Susetya Hosein, Direktur Travesia Tour, paket liburan hemat dan murah biasanya dirancang untuk konsumen yang sering menggunakan penerbangan murah. Juga tak masalah menginap di hotel sederhana tetapi tetap aman dan bersih.

Paket liburan ini biasanya diselenggarakan saat maskapai menawarkan low season rate dan bukan ketika musim libur di negara tujuan. “Karena umumnya hotel, kapal ferry, dan bus mengenakan biaya tambahan (surcharge) pada akhir minggu dan musim liburan,” ungkap Susetya.

Bagi, konsumen yang sudah pernah ke negara tujuan yang diinginkan, boleh saja menentukan hotel, tempat wisata, transportasi, dan lainnya sendiri. Tapi, untuk yang baru pertama kali berkunjung, Travesia Tour akan memperkenalkan lebih dulu objek wisatanya.

Lalu, menawarkan penerbangan yang sesuai dengan bujet. “Penerbangannya pun akan dipilih yang jam keberangkatan dan kedatangannya tepat, agar tak banyak membuang waktu dan biaya,” tambah Susteya.

Merancang sendiri atau minta bantuan biro perjalanan?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: S.S. Kurniawan