Liburan sempit tak bikin rezeki kejepit



JAKARTA. Menjelang musim liburan tengah tahun ini, pebisnis taman hiburan harus memutar otak agar tetap ramai pengunjung. Sebab, libur sekolah tahun ini bertepatan dengan puasa dan Lebaran.

Meski begitu, salah satu pebisnis wisata domestik, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA), masih optimistis sepanjang Juni–Juli 2015,  jumlah pengunjung Taman Impian Jaya Ancol bisa naik 20% dari bulan biasa.

Gatot Setyowaluyo, Direktur Utama Pembangunan Jaya Ancol bilang, Jaya Ancol menyiapkan strategi menjaring pengunjung pada masa peak season, seperti liburan sekolah dan Lebaran. "Ada berbagai program promosi atau diskon yang kami tawarkan," kata dia, Senin (8/6).


Saban tahun, Ancol kerap memberi promosi pada musim liburan. Namun dua tahun  belakangan ini, liburan sekolah dan liburan puasa serta Lebaran kerap berbarengan,  membuat perusahaan ini harus mengeluarkan upaya lebih keras lagi.

Biasanya, Jaya Ancol mendapat berkah dua kantong pemasukan dari liburan sekolah serta liburan puasa dan Lebaran. Namun kali ini cuma dari satu kantong saja. "Meski satu kantong, tapi size-nya harus sama besar," harapnya.

Makanya, dua tahun belakangan ini, Ancol gencar menggandeng sekolah atau perkumpulan yang tidak berpuasa dan merayakan Lebaran mau bertandang ke tempat wisata ini.  Tujuannya supaya trafik pengunjung tetap tinggi di bulan puasa.

Menurut Gatot, biasanya pada musim liburan, pendapatan bisa naik 10% dibanding bulan biasa. Harapannya, kedua musim liburan yang jatuh bersamaan ini tetap mendongkrak pendapatan 20%. "Jika kami tidak menerapkan strategi promosi ini, bisa jadi bisnis bisa terkoreksi 10%," paparnya tanpa menjelaskan target pengunjung Ancol di musim liburan ini.

Arif Nugroho, Direktur Pembangunan Jaya Ancol optimistis target tersebut bisa tercapai. Sebab, grafik pendapatan Jaya Ancol selama ini terus tumbuh. Meski pendapatan di kuartal I-2015 baru Rp 223,96 miliar atau 16% dari target sepanjang tahun ini.

Biasanya, grafik pengunjung Ancol mulai menanjak di kuartal II atau mulai Mei hingga Desember nanti. Per Mei 2015, Ancol mengklaim pendapatan sudah Rp 385 miliar.

Tak heran bila Jaya Ancol masih optimistis target pendapatan dan laba bersih bisa tercapai. Tahun ini, perusahaan ini membidik jumlah pengunjung sekitar 18 juta. Adapun tahun lalu 16,74 juta pengunjung. "Target tetap on the track, pendapatan Rp 1,4 triliun dan laba bersih Rp 291 miliar," papar Arif.

Saat ini, bisnis rekreasi masih mendominasi pendapatan Jaya Ancol. Begitu pula tahun ini, Ancol berharap kontribusi rekreasi bisa menyumbang 65%-70% dari target bisnis. Sisanya, 30%-35% dari bisnis properti.

Pemain lain, PT Jungleland Asia juga tetap optimistis bisa menjaring jumlah pengunjung lebih banyak di liburan tengah tahun ini. Pengelola taman hiburan Jungleland Adventure Theme Park di Sentul Bogor tidak khawatir dan yakin pengunjung tetap ramai.

General Manager Jungleland Wulang N. Widyatmoko bahkan mengklaim lonjakan pengunjung sudah terasa sejak awal Juni 2015. "Walaupun belum terima rapor, anak sekolah sudah bisa jalan-jalan kalau sudah selesai ujian," ujarnya.

Apalagi Jungleland juga mengiming-imingi pengunjung dengan berbagai promo. Misalnya, untuk merayakan hari ulang tahun Jakarta, pengunjung berkartu tanda penduduk (KTP) Jakarta bisa mendapat promo buy one get one.

Jungleland juga rajin menambah wahana baru. Yang bakal beroperasi dalam waktu dekat adalah Texan Train, kereta yang mengelilingi area Jungleland sepanjang 1,7 kilometer (km).

Melalui strategi itu, Jungleland menargetkan jumlah pengunjung bertambah dua kali lipat selama liburan sekolah dari biasanya 100.000 pengunjung per bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan