Libya bergolak, Italia berpotensi kehilangan dana investasi US$ 5,5 miliar



ROMA. Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi ketar ketir. Pasalnya, demonstrasi yang terjadi di Libya untuk menggulingkan pemimpin negaranya Muammar Qaddafi bakal mempengaruhi kerjasama bisnis kedua negara. Selama ini hubungan Berlusconi dan Qaddafi dikenal cukup erat. Pada 2009 silam, Berlusconi rela menutup taman kota terbesar di jantung kota ketika Qaddafi berkunjung ke Italia dan mengijinkan anak buah Qaddafi untuk membangun kemah di kawasan Vila Doria Pamphili yang berdesain bangunan abad ke 16. Libya sejauh ini telah banyak berinvestasi di Italia. Sebut saja melalui Fiat SpA, UniCredit SpA dan tim sepak bola Juventus. Selain itu, Italia pun menggantungkan seperempat pasokan minyak dari Libya dari perusahaan Eni SpA. Dengan keadaan Libya yang sedang dilanda kekacauan seperti ini, akan berdampak negatif bagi perusahaan-perusahaan Italia. Belum lagi, investasi Italia yang ditanam dalam proyek-proyek di Libya selama ini tidak sedikit. "Kami berisiko kehilangan US$ 5,5 miliar dalam proyek infrastruktur di Libya," Kata Menteri Luar Negeri Italia Franco Frattini.


Editor: Rizki Caturini