KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan lifting minyak mentah dan gas bumi (migas) pada kuartal I-2020 mencapai 1,749 juta barel per hari atau hanya 90% dari target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020. “Indonesia lifting turun, jadi kita importir lebih banyak. Dari SKK Migas mengatakan komposisi migas, gasnya yang lebih banyak,” ujar Sri Mulyani dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI), Jumat (30/4). Lebih lanjut, Sri Mulyani bilang, aktivitas produksi di hulu migas diperkirakan terdampak oleh kondisi pandemi Covid-19 dan tren penurunan harga minyak global. Sehingga terjadi penundaan aktivitas oprasional seperti planned shutdown, program kerja ulang dan perawatan, dan pengeboran sumur di beberapa wilayah utama.
Lifting migas turun akibat penundaan proyek
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan lifting minyak mentah dan gas bumi (migas) pada kuartal I-2020 mencapai 1,749 juta barel per hari atau hanya 90% dari target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020. “Indonesia lifting turun, jadi kita importir lebih banyak. Dari SKK Migas mengatakan komposisi migas, gasnya yang lebih banyak,” ujar Sri Mulyani dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI), Jumat (30/4). Lebih lanjut, Sri Mulyani bilang, aktivitas produksi di hulu migas diperkirakan terdampak oleh kondisi pandemi Covid-19 dan tren penurunan harga minyak global. Sehingga terjadi penundaan aktivitas oprasional seperti planned shutdown, program kerja ulang dan perawatan, dan pengeboran sumur di beberapa wilayah utama.