Lifting minim, Cepu baru produksi pada November



JAKARTA. Penurunan produksi minyak dan gas yang dikhawatirkan pemerintah meleset dari target 870 ribu barel per hari kini semakin menjadi perhatian. Kini harapan pemerintah tinggal pada Blok Cepu, di Jawa Timur agar bisa secepatnya melakukan lifting minyak.

Namun Blok Cepu yang memiliki kapasitas produksi hingga 165.000 barel per hari (bph) itu ditargetkan baru bisa beroperasi pada November 2014. Pasalnya saat ini blok migas tersebut tengah dalam tahap pembangunan.

PT Mobil Cepu Limited (MCL) anak perusahaan ExxonMobil yang mengelola Blok Cepu di Jawa Timur mengklaim telah mencapai pembangunan sebesar 80% dari total proyek.


Erwin Maryoto, Wakil Presiden Hubungan Publik dan Pemerintah MCL menyampaikan target produksi November mendatang dipastikan akan berjalan sesuai jadwal. Meski ia mengakui bahwa masih ada hambatan-hambatan kecil seperti masalah teknis dan lahan.

"Sekarang aktivitasnya sedang melakukan percepatan saja, progresnya sudah 80%. Target November MCL optimis bisa," kata Erwin, Rabu (19/2).

Ia menjelasakan hambatannya adalah masalah pipa yang terkait lahan seluas 70 meter yang berlokasi di Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban. Tanah-tanah tersebut sudah dibebaskan MCL atas nama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

Namun, setelah selesai urusan pembebasan lahan ada pihak yang mengklaim memiliki lahan tersebut dan mengaku juga memiliki sertifikat tanah. "Jadi pipa-pipa itu kan melewati tanah itu, kita sudah sepakat punya lahan itu, lalu ada orang yang klaim dengan bawa sertifikat asli. Jadi masalahnya masih di seputar sertifikat ganda, " kata Erwin.

Saat ini pihak MCL sedang melakukan dialog dengan lembaga yang mengklaim tanah tersebut dan Pemda setempat. Maryoto juga bilang, setiap kali MCL ingin membebaskan lahan, MCL selalu menggunakan nama SKK Migas agar mempermudah proses pengadaan lahan.

Sementara itu menurut Naryanto Wagimin, Direktur Direktur Pembinaan Program Minyak dan Gas Bumi, Dirjen Migas Kementerian ESDM belum terlalu optimis dengan target yang dicanangkan oleh MCL itu.

Ia bilang seharusnya pada bulan Maret, MCL sudah melakukan pig-production. "Kalau pignya bisa bulan Maret, otomatis itu sudah mendekati produksi di bulan Juli, tapi kan pig belum ada," kata Naryanto, Selasa (18/2).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan