Lifting minyak naik, kebutuhan kapal offshore melaju



JAKARTA. Upaya pemerintah untuk mendongkrak produksi minyak dan gas (migas) mendorong para kontraktor migas untuk terus meningkatkan aktivitas mereka. Tak pelak, kebutuhan kapal pendukung operasi migas di lepas pantai (off shore) juga terus naik.

Indonesian National Shipowners Association (INSA) menghitung, kapal offshore yang beroperasi rutin di perairan Indonesia saat ini berjumlah 526 unit. Namun INSA memproyeksikan, kebutuhan berbagai kapal untuk kegiatan offshore tahun 2011 akan mencapai 606 unit. Jumlah ini naik 8,9% dari kebutuhan tahun 2010, sebanyak 556 unit.

Menurut Carmelita Hartoto, Ketua INSA, rencana pemerintah menggenjot lifting minyak menjadi pemicu permintaan kapal offshore. "Target lifting minyak membuat kegiatan eksplorasi dan eksploitasi migas di laut meningkat," tutur Carmelita kepada KONTAN, akhir pekan silam.


Karena itu, banyak Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) pemenang tender migas yang membutuhkan berbagai jenis kapal untuk kegiatan offshore tersebut. Catatan saja, saat ini harga kapal offshore bervariasi mulai dari US$ 1 juta hingga US$ 200 juta per tender. Adapun variasi ini tergantung pada jenis, ukuran, serta usia kapal.

Bisnis pendukung kegiatan migas yang merekah ini membuat PT Berlian Laju Tanker Tbk berniat menambah dua kapal offshore tahun ini. "Tahun lalu kami hanya punya satu kapal offshore," kata Kevin Wong, Direktur Keuangan Berlian Laju Tanker.

Berlian menyewakan kapal ini dengan sistem kontrak yang berlaku setahun hingga empat tahun. Kevin melihat, sedikitnya perusahaan pelayaran yang menyediakan kapal offshore menjadi peluang bagi Berlian untuk bersaing di bisnis ini.

Kevin optimistis ekspansi ini akan mendongkrak pendapatan Berlian Laju Tanker dari kapal offshore. Tahun lalu, pendapatan Berlian dari sewa kapal offshore mencapai US$ 45 juta. "Kami menargetkan pendapatan sampai akhir tahun bisa mencapai US$50 juta," kata Kevin. Ia yakin bisa meraih target ini. Sebab, hingga enam bulan pertama tahun ini, Berlian sudah memperoleh separuh dari target itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Edy Can