Liga Inggris Selangkah Lagi di Genggaman Aora



JAKARTA. Teka-teki siapa yang akan menyiarkan Liga Inggris atau English Premier League (EPL) mulai terkuak. Selangkah lagi, hak siar liga sepakbola terpopuler sejagat itu bakal jatuh ke Aora TV, teve berbayar (pay teve) baru milik keluarga mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rini M. Soemarno.

Rini, Presiden Komisaris PT Karya Megah Adijaya (operator Aora TV), membenarkan bahwa Aora TV sudah memasukkan penawaran. "Kami sedang menunggu keputusan dari ESPN Star Sports (ESS). Lihat saja nanti," ucapnya singkat kepada KONTAN, kemarin (15/8).

Sekadar catatan, pemilik Karya Megah ada dua. Pertama, Arono International yang memiliki 95% saham Karya Megah. Rini Soemarno tercatat sebagai pemegang saham mayoritas di sini. Kedua, HGC Telecommunication yang memiliki 5% saham Karya Megah. Solihin Jusuf Kalla, putra Wakil Presiden Jusuf Kalla, adalah pemegang saham mayoritas di HGC Telecommunication.


Gaby Motuloh, Manajer Operasional Aora TV menegaskan, kemungkinan Aora TV mendapatkan hak siar Liga Inggris cukup besar. "Aora sedang menunggu kepastian dari bagian legal," tuturnya. Sewaktu bernegosiasi dengan ESS, kata Gaby, Aora TV meyakinkan bahwa tawarannya itu tak akan bersinggungan dengan Astro Malaysia. "Kami berhubungan langsung dengan ESS," katanya.

Sebelumnya, Wakil Presiden Senior Urusan Korporat PT Direct Vision (Astro) Halim Mahfud memastikan bahwa Direct Vision tidak lagi memegang hak siar EPL musim 2008-2009. Kabar mengenai keberhasilan Aora TV mendapatkan hak siar Liga Inggris memang sudah santer beredar belakangan ini. Hal itu mencuat setelah Astro All Asia Networds Plc (induk Astro di Malaysia) pecah kongsi dengan Grup Lippo di Direct Vision.

Anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Bimo Nugroho menilai, Aora TV boleh dibilang tergolong sangat berani memboyong hak siar liga paling hot sedunia itu. Maklum, sejumlah perusahaan operator televisi berbayar yang sudah lebih dulu mengudara, lebih memilih mengabaikan tawaran dari ESS. "Apa kasnya mampu?" katanya.

Seorang petinggi operator teve berbayar menyatakan, ESS memasang tarif sangat mahal, US$ 25 juta per musim. Perhitungannya, harga hak siar Liga Inggris itu idealnya US$ 15 juta per musim. Sebagai pembanding, Astro membeli hak siar Liga Inggris kawasan Malaysia dan Indonesia US$ 50 juta selama tiga musim kompetisi.

Toh, soal tarif hak siar itu, agaknya bukan masalah bagi Aora TV. Karya Megah telah mengeluarkan Rp 40 miliar agar Aora TV bisa mengudara. "Kami akan menambah lagi menjadi US$ 50 juta saat sudah siaran komersial," ungkap Ongki P. Soemarno, Presiden Direktur Karya Megah, pekan lalu.

Pembelian hak siar Liga Inggris ini agaknya bisa menjadi cara cepat bagi Aora TV untuk meraup pelanggan. Sebagai teve berbayar baru, Aora TV memang harus agresif untuk mencapai target 50.000 pelanggan hingga akhir tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test