Liga Super Eropa Kembali Mencuat, Real Madrid dan Barcelona Tetap Beri Dukungan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Isu pembentukan Liga Super Eropa kembali mencuat jelang akhir 2023. European Super League merupakan tandingan dari kompetisi liga di Eropa.

Liga Super Eropa menjadi turnamen sepak bola antarklub tingkat internasional yang menghadirkan pertandingan antara klub-klub elite Eropa sebagai alternatif dari Liga Champions UEFA.

Format dari Liga Super Eropa direncanakan untuk diselenggarakan setiap musim, mengusung format kompetisi yang terdiri dari fase grup dan fase gugur.


Kini Liga Super Europa menemui babak baru di mana Mahkamah Eropa memenangkan pihak penyelenggara.

Baca Juga: Geladang Man United, Casemiro Dikabarkan Pindah Ke Liga Arab?

Baca Juga: Prediksi Cristiano Ronaldo Pensiun, Antara Kontrak Al Nassr dan Piala Dunia 2026

Mahkamah Eropa putuskan UEFA dan FIFA Kalah

Mahkamah Eropa telah mengeluarkan keputusan terkait European Super League, memaksa FIFA dan UEFA untuk menerima realitas yang pahit. Putusan terkait European Super League oleh Mahkamah Eropa menyatakan bahwa upaya untuk menghentikan pembentukan kompetisi ini bertentangan dengan hukum Uni Eropa.

Keputusan ini membuka peluang bagi The Super League untuk kembali aktif, setelah tim-tim pendukungnya sebelumnya mundur karena tekanan keras dari UEFA.

Selain itu, Mahkamah Eropa menekankan bahwa FIFA dan UEFA harus menjalankan kekuasaan dengan cara yang transparan, obyektif, tidak diskriminatif, dan proporsional.

"Pemakaian kewenangan oleh FIFA dan UEFA tidak memenuhi kriteria-kriteria tersebut. Oleh karena itu, FIFA dan UEFA dianggap menyalahgunakan posisi dominan mereka," dalam pernyataan Mahkamah Eropa.

"Pertimbangan sewenang-wenang dan peraturan terkait persetujuan, pengendalian, dan sanksi harus dianggap sebagai pembatasan yang tidak dapat dibenarkan terhadap kebebasan menyediakan layanan," imbuh dalam pernyataan resmi.

"Namun, hal ini tidak berarti bahwa proyek seperti Liga Super harus disetujui. Pengadilan tidak mengambil keputusan tentang proyek spesifik tersebut dalam putusannya," dalam pernyataan Mahkamah Eropa.

Liga Super Eropa Jelang Tahun 2024

Setelah kekalahannya pada tahun 2021, Liga Super Eropa kembali dengan format baru, yang secara penting menghapus format “tertutup” yang akan membuat anggota pendirinya kebal dari degradasi.

A22 mengklaim telah berkonsultasi dengan hampir 50 klub Eropa sejak Oktober 2022 lalu dan mengembangkan 10 prinsip berdasarkan konsultasi tersebut yang mendasari rencananya untuk liga berpenampilan baru.

Pihak yang terlibat dalam Liga Super Eropa percaya bahwa sepak bola di seluruh benua berada dalam bahaya dan mereka adalah penjaga yang ditunjuk sendiri untuk menyelamatkannya.​

Hanya 2 Klub Pendukung

Laporan terakhir hingga 21 Desember lalu, Real Madrid dan Barcelona kekeh mendukung adanya kompetisi ini. Mereka beralasan adanya kesenjangan finansial yang dramatis antara mereka dan Liga Premier, yang telah berkembang menjadi liga super.

Kedua klub tersebut mengalami kesulitan keuangan dan percaya bahwa masalah dapat diselesaikan dengan tatanan baru yang akan membuat mereka lebih sering memainkan pertandingan yang menguntungkan melawan klub-klub terbesar di Eropa.

Sayangnya, gerakan ini tidak didukung oleh Liga Premier Inggis yang secara posisi tidak masuk dalam lingkaran Uni Eropa. Sehingga, hal ini mengancam keberadaan tim-tim terbaik asal The Tree Lions.

Mengutip dari Laporan Fabrizio Romano, Jurnalis Sky Sports, posisi 12 tim pertama yang membentuk Liga Super Europa mengurungkan niat untuk mengembalikan isu Liga Super Europa agar bisa segera dimulai.

Format Liga Super Europa

Melansir dari Standard UK, A22 Sports Management sebagai penyelenggara ungkap visi baru untuk Liga Super. Turnamen diikuti 64 tim yang dibagi menjadi tiga liga telah diumumkan, setelah iterasi awalnya menampilkan kompetisi 20 tim yang hanya lima tempat yang terbuka untuk kualifikasi.

Kompetisi ini diklaim pada awalnya akan terbuka untuk semua tim berdasarkan kinerja domestik, dengan promosi dan degradasi antar liga. Tim baru kemudian akan masuk melalui promosi ke tingkat terendah.

'Star League' tingkat atas dan 'Gold League' tingkat kedua akan menampung 16 tim di depan 'Liga Biru' yang terdiri dari 32 tim.

Babak grup yang terdiri dari 14 pertandingan, tujuh kandang dan tujuh tandang, akan menghasilkan turnamen sistem gugur yang terdiri dari delapan tim untuk setiap liga, dan akhirnya menjadi trio pemenang.

Sama seperti Liga Champions, pertandingan akan dimainkan pada pertengahan pekan dan akan ada aturan keberlanjutan finansial yang diterapkan.

CEO A22 Bernd Reichart mengklaim bahwa liga tersebut akan mendapatkan pemasukan dari "platform streaming yang berpusat pada penggemar" dan "investor" yang belum disebutkan namanya.

Meskipun tercatat hanya Real Madrid dan Barcelina, Bernd gagal menyebutkan nama klub mana pun yang telah resmi mendaftar ke Liga Super mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News