Ligwina: Kami tak ada produk, klien minta carikan



JAKARTA. Perencana keuangan dari PT Quantum Magna, Ligwina Hananto membantah punya produk investasi yang ditawarkan kepada klien. Sebagai  perencana keuangan, Ligwina mengaku hanya melakukan diskusi terkait perencanaan keuangan yang tak wajib dilaksanakan oleh klien.

 “Rencana keuangan itu dibuat berdasarkan diskusi dengan klien. Klien tidak wajib menjalankannya. Bisa menolak juga,” kata Ligwina dalam pesan singkatnya kepada KONTAN, Minggu malam (16/2). Pernyataan Ligwina ini membantah keterangan dari nara sumber sebelumnya yang disampaikan di dalam berita Sepenggal Cerita Sebelum Titis Menghilang.

Persoalan ini bermula ketika Harian Umum Kompas memuat salah satu surat pembaca dari seorang bernama Hery, yang beralamatkan di Jalan Mustang B2, Sukajadi, Bandung pada Sabtu (15/2) yang kemudian diberitakan KONTAN.


Dalam surat pembaca itu, Hery menceritakan tentang dirinya yang merugi ratusan juta rupiah saat berinvestasi di CV Panen Mas, yang bergerak di agrobisnis ayam super, puyuh dan singkong.

Mengacu surat pembaca yang tertuang di halaman 7 itu, Hery bercerita, investasi yang ditempuhnya itu adalah tawaran dari financial planner, PT Quantum Magna, tempat Alemantis Syahludin alias Titis bersama Ligwina Hananto bekerja.

Masih mengacu surat itu, Hery menjelaskan, dalam tiga bulan pertama, modal investasi pertamanya sudah kembali. Namun, tiga bulan selanjutnya, Hery mengaku modalnya sudah tidak kembali alias raib. Hery mengaku merugi ratusan juta rupiah.

"Diperkirakan cukup banyak yang mengalami hal seperti saya; menjadi klien PT Quantum Magna dan tertipu oleh CV Panen Mas," jelas Hery dalam penutup salam pembacanya.

Menjawab hal itu, Ligwina menjelaskan, kliennya yang menulis di surat pembaca itu terbilang sangat agresif sedari awal. “Ada emailnya request apa saja, minta planner yang agresif menawarkan macam-macam bisnis,” kata Ligwina.

Selain itu, Ligwina membantah menawarkan CV Panen Mas kepada Hery. “Dia contact sendiri ke Panen Mas,” kata Ligwina. Bahkan, perencana keuangan yang banyak mengisi beragam acara di media massa itu bilang, pihaknya mempersiapkan solusi perlindungan kepada klien tersebut.

“Yang paling penting buat saya melindungi klien. Dan itu sudah dilakukan. Dia (Hery) sekarang ngotot secara hukum, saya enggak mengerti info hukumnya,” jelas Ligwina.  Sebelumnya, Ligwina bilang sudah mempersiapkan program pengganti untuk Hery agar uangnya bisa tergantikan.

Entah ada kaitan atau tidak dengan surat pembaca tersebut, pada Sabtu sore  (15/2), Alemantis Syahludin yang akrab disapa Titis yang juga financial planner di QM diketahui hilang. Pihak keluarga sudah melaporkan hal ini ke pihak kepolisian.

Apakah ada hubungan hilangnya Titis dengan informasi yang ditulis Hery di salam pembaca Kompas? Ligwina Hananto, memastikan hal tersebut tidak ada kaitan. “Gak ada hubungan kok, orangnya lain,” terang Ligwina dalam pesan singkat.

Ligwina mengakui, klien tersebut dipersiapkan program perlindungan. “Dia (Hery) sudah setuju. Jadi dari pihak kami, kasus sudah ada penyelesaiannya. Itu jawaban resmi dari aku,” kata Ligwina.  

Klien QM prihatin

Sementara itu, salah satu klien Titis yang dihubungi KONTAN mengaku prihatin mendengar kabar hilangnya Titis salah satu financial planner di QM. “Itu planner saya, kemarin sore saya masih BBM-an (BlackBerry Messenger)” kata sumber itu.

Terlepas dari berita kehilangan tersebut, sumber KONTAN itu mengaku, dirinya sempat ditawari produk investasi Titis. Saat ditanya, apakah produk investasi itu sama dengan surat pembaca di Kompas, sumber itu masih meragukannya. “Aku curiganya si begitu,” terangnya.

Namun, sumber tersebut memutuskan tidak mengambil tawaran yang ditawarkan Titis. “Sepertinya semua planner menawarkan (produk investasi),” ungkapnya. Pernyataan ini juga dibantah oleh Ligwina. Ia bilang, pihaknya tak punya produk yang ditawarkan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri