Lihat garis tangan ahli baca tulisan tangan



Tulisan tangan bisa menggambarkan kepribadian atau karakter seseorang. Paling itu hal itu menurut kalangan grafolog atau orang-orang yang mempelajari dan mendalami grafologi. Grafologi sendiri merupakan ilmu atau seni membaca kepribadian seseorang berdasarkan tulisan tangan orang yang bersangkutan.

Anda percaya atau tidak, grafologi mulai dimanfaatkan. Tidak jarang ada perusahaan yang juga memperhatikan soal tulisan tangan sang calon karyawan. Selain itu,  mulai banyak orang yang berminat untuk mengetahui karakter atau kepribadian berdasarkan tulisan tangannya.

Tak heran, di sebuah stasiun radio anak muda ada program konsultasi karakter tulisan tangan. Rupanya, tren ini membuka peluang untuk mendapatkan income di kalangan para grafolog. Ada dari mereka yang getol menawarkan konsultasi tulisan tangan  melalui sarana twitter, surat elektronik (e-mail) dan blog.


Salah satu grafolog yang cukup dikenal adalah Syibly Avivy A. Mulachela. Wanita asal Bandung ini terjun di dunia grafologi secara profesional sejak 2012. Ia mulai menggeluti seni ini  sejak 2008. Ketika itu di sela kegiatan kampus, ia mengikuti kursus di Intenational School of Handwriting Analysis (ISHA) yang berpusat di Amerika Serikat.

Setelah mendapatkan sertifikat dari ISHA pada 2012, ia pun membuka konsultasi untuk perorangan maupun korporasi. Ia juga membuka kursus menganalisa tulisan tangan.

Menurut Aviv, grafologi bisa membantu mengukur kepribadian seseorang. Ini adalah bagian dari ilmu psikologi. Kebenaran hasil analisa grafologi diklaim mencapai 80%. "Jadi salah, kalau orang bilang ini ramal-ramalan," ungkap lulusan S2 Psikologi dari Universitas Padjadjaran ini.

Kebanyakan orang tertarik mempelajari grafologi, lantaran berkaitan dengan ilmu atau profesi yang ditekuninya. Partiwi misalnya, belajar grafologi, karena profesinya sebagai analis sidik jari. Perempuan yang berdomisili di Jawa Tengah ini bilang, sidik jari melihat karakter berdasar gen, sedangkan grafologi melihat pengaruh lingkungan juga. Makanya, keduanya saling melengkapi.

Menurutnya, ada empat kegunaan analisa tulisan tangan, yaitu untuk forensik, klinik, kepribadian, dan terapi. Kemampuan grafologi didapat Partiwi melalui workshop yang digelar Authentic School of Graphology di Jakarta pada 2011. Ia pun sudah mendapatkan lisensi sebagai grafolog.

Kini, selain sebagai penganalisa sidik jari, Partiwi juga menawarkan konsultasi membaca karakter tulisan tangan melalui sebuah blog. Grafolog lainnya Putro Perdana mempelajari seni membaca tulisan tangan sejak 2009. "Ketika itu saya masih kuliah, dan tertarik karena berkaitan dengan jurusan saya di kampus," ujar lulusan Kriminologi Universitas Indonesia ini.

Kata Putro, grafolog dapat dimanfaatkan untuk menganalisa pemalsuan tanda tangan atau tulisan tangan pada surat warisan atau surat berharga. Sekarang, ia menggunakan kemampuan nya untuk membantu advokat, kementrian, lembaga swasta atau perorangan yang terkait masalah hukum. "Klien saya berasal dari Jabodetabek, Sumatera, hingga Papua," ujar pemegang sertifikat grafolog dari ISHA di Amerika Serikat ini.  

Kata Putro, untuk menganalisa satu tulisan secara akurat, ia butuh 15 contoh tulisan pembanding dari orang yang sama. Lima tulisan atau tanda tangan yang baru, dan sepuluh lagi tulisan yang pernah dibuat sebelumnya. Tak heran, ia butuh waktu sekitar 18 jam untuk membaca hingga merilis hasilnya. Biasanya, Putro meminta waktu 3-4 hari pada kliennya.

Menurut Putro, tulisan seseorang tidak hanya dipengaruhi gerak motorik, tapi juga dari alam bawah sadar dan psikologis. Ini yang membuat tanda tangan itu unik dan punya arti. Makanya, grafolog bisa membaca karakter orang melalui ciri khas tulisan atau tanda tangan, serta bisa menganalisa keaslian sebuah tulisan atau tanda tangan.

"Meski setiap orang berpeluang membuat huruf atau tanda tangan yang agak berbeda, namun tetap ada ciri khas sama, yang akan menandainya," beber pria 25 tahun ini.

Lantaran cukup rumit, bayaran seorang grafolog terbilang mahal. Putro mematok tarif Rp 10 juta-Rp 20 juta untuk membaca tulisan tangan dalam sebuah kasus. Sebulan, ia biasa menangani empat-lima kasus.  

Sementara, Aviv bisa meraup Rp 80 juta sebulan dari membuka kursus dan memberikan konsultasi. "Lima tahun terakhir, makin banyak peminat. Tak jarang peserta kursus  dari kalangan dosen," klaimnya.

Partiwi mematok tarif Rp 300.000 per konsultasi. Dalam sebulan, ia hanya menerima sekitar 10 klien, karena ini kerja sampingan. Klien Partiwi hanya perlu mengirimkan contoh tulisan tangan melalui pos atau email. Ia butuh waktu sehari untuk menganalisa satu tulisan tangan.          

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri