KONTAN.CO.ID - BALIKPAPAN. Pada tanggal 12 Juli 2024, tim Jelajah Ekonomi Infrastruktur Berkelanjutan KONTAN melakukan reportase ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Akses transportasi menuju IKN saat ini memang masih terbatas pilihannya. Namun, pemerintah berkomitmen untuk terus menambah akses menuju IKN, seperti pembangunan jalan tol yang menghubungkan IKN dari Samarinda maupun Balikpapan. Adapun pembangunan jalan Tol IKN yang dimaksud adalah ruas 3A, 3B, dan 5A. Jalan tol ini diklaim akan mengurangi waktu tempuh dari Balikpapan menuju Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.
Pembangunan jembatan Pulau Balang yang menghubungkan IKN dan Balikpapan juga hampir rampung. Nantinya, jembatan tersebut akan terkoneksi dengan Jalan Tol Akses IKN Seksi 5A Simpang Tempadung - Jembatan Pulau Balang sepanjang 6,7 km. Begitu pula transportasi udara juga tengah digarap melalui proyek pembangunan bandara VVIP di Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur. Panjang runway Bandara VVIP IKN adalah 3.000 meter. Pembangunan Bandar Udara VVIP tersebut menjadi tanggung jawab Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Menteri Perhubungan.
Baca Juga: IKN: Peluang Emas Sejumlah Emiten Mengembangkan Sayap Usaha Perjalanan Berliku
Tim Jelajah KONTAN mengawali perjalanan dari Balikpapan. Rute yang dipilih adalah melalui Gerbang Tol Manggar yang menghubungkan Kota Balikpapan-Samarinda (Balsam). Kondisi jalan tol secara fisik baik dan mulus, dengan rambu-rambu jalan dan papan informasi yang memadai. Selama perjalanan, jalan tol tersebut masih terbilang cukup sepi. Untuk menuju IKN, tim keluar melalui exit tol IKN pada KM 38. Perjalanan berlanjut melalui jalan nasional bernama Jalan Samboja-Sepaku. Jalan nasional ini cukup mulus dengan kelokan-kelokan, serta terdapat turunan dan tanjakan tajam. Sepanjang jalan tersebut, kanan kiri masih didominasi hutan dan perkebunan sawit. Rumah penduduk hanya ditemui di beberapa titik saja. Jika beruntung, di jalur pintu masuk IKN yang berada di Samboja Barat, tim dapat melihat habitat primata endemik Kalimantan. Sejak banyak wisatawan yang berkunjung ke IKN, satwa-satwa ini kerap muncul bergerombol ke jalan poros untuk meminta-minta makanan, di antaranya beruk dan ekor panjang. Di sepanjang Jalan Samboja-Semoi, tim juga menjumpai Bendungan Semoi yang diresmikan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu untuk memasok kebutuhan air bersih di IKN. Sekitar 40 km dari exit tol Samboja, atau lebih tepatnya setelah Pasar Rebo Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, kondisi lalu lintas mulai berubah. Kendaraan berat, truk-truk pengangkut material bangunan, serta lalu lalang pekerja tumpah ruah di jalan sehingga kemacetan di beberapa titik tak dapat dihindarkan.
Baca Juga: Pemindahan Ibu Kota: Peluang dan Tantangan Pengusaha Lokal Kalimantan Timur Titik Pandang Sumbu Barat
Pemerintah terus berkomitmen dalam menyiapkan berbagai sarana dan prasarana untuk pelaksanaan Upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79 di ibu kota baru Nusantara. Salah satu aspek utama yang menjadi perhatian adalah kesiapan lapangan upacara yang pembangunannya ditargetkan selesai dalam waktu dekat. Dengan realisasi pembangunan lapangan upacara yang baik, Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-79 di Nusantara yang merupakan momen bersejarah dapat terlaksana dengan lancar. Tim Jelajah KONTAN berkesempatan melihat lebih dekat progres pengerjaan beberapa proyek di KIPP. Dari titik pandang sumbu barat, terlihat beberapa proyek yang sedang masif dikerjakan, antara lain kantor presiden, istana presiden, serta beberapa kantor kemenko yang berada di KIPP. Progres pembangunan Istana Negara di IKN mencapai 82,73% per 4 Juli 2024, sedangkan untuk kantor Presiden mencapai 88,54%. Progres pembangunan lainnya di Kawasan Istana Presiden di IKN, yakni Sekretariat Presiden dan Bangunan Pendukung, sudah mencapai 92,31%. Progres pembangunan Kemenko 1 per 4 Juli sudah 78,90 persen, Kemenko 2 baru 38,28 persen, Kemenko 3 sudah 85,88 persen, dan Kemenko 4 sudah 88,22 persen. Total areal yang dikembangkan di kawasan IKN mencapai 256.142 hektare, sementara pengembangan tahap I meliputi 6.671 hektare yang terbagi dalam tiga zona yakni Zona 1A, 1B, dan 1C. Kementerian PUPR saat ini fokus menyiapkan infrastruktur dasar di zona 1A di areal 420 hektare yang di dalamnya meliputi Istana Negara, Pusat Pemerintahan, dan Hunian Aparatur Sipil Negara (ASN). Secara keseluruhan, progres pembangunan zona 1A telah mencapai di atas 80%.
Progres pelaksanaan paket fisik terkontrak dari 2022-2024 menelan anggaran hingga Rp 83,42 triliun. Jumlah anggaran tersebut untuk membangun 106 paket, yakni berupa 16 paket sumber daya air (SDA), 37 paket bina marga, 39 paket cipta karya, dan 14 paket perumahan di Nusantara.
Proyek Infrastruktur Penunjang
Selain proyek vital pemerintahan, tim Jelajah KONTAN juga memotret kondisi beberapa infrastruktur pendukung seperti perumahan menteri, apartemen ASN, dan apartemen BIN yang terus dikebut pengerjaannya. Hal serupa juga tampak pada Hotel Nusantara yang sudah masuk tahap finishing. Fasilitas penunjang seperti di Rumah Sakit Hermina dan Rumah Sakit Mayapada juga terus dikejar. Ditargetkan, bulan Agustus 2024 dapat fungsional. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .