Likuiditas aman, unit syariah BTN kejar pertumbuhan 28%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mengklaim likuiditasnya aman sampai akhir 2017 lalu. Salah satu indikatornya, kondisi financing to deposit ratio (FDR) yang berada di level 95%.

Direktur Konsumer BTN Budi Satria mengatakan, likuditas tersebut masih cukup untuk menggenjot pertumbuhan pembiayaan UUS BTN yang dipatok dapat tumbuh sekitar 28% di akhir tahun 2018. Adapun, target tersebut naik dari capaian realisasi pembiayaan UUS BTN pada akhir tahun yang naik sebesar 25%.

"Rasio FDR berada pada kisaran posisi yang sangat aman di atas 95%. Untuk tahun 2018, pembiayaan ditarget masih akan tumbuh pada kisaran 28%," ujarnya dalam pesan singkat kepada Kontan.co.id, Selasa (30/1).


Lebih lanjut, Budi menjelaskan meski kredit dipatok tinggi, dari sisi kualitas kredit UUS BTN masih cukup rendah yakni di level 0,8% dari segi non performing financing (NPF) gross.

Jumlah tersebut menurutnya menurun dari posisi tahun 2016 sebanyak 22,4% secara nominal NPF. Melihat masih tersedianya ruang pembiayaan, pihaknya mengatakan bakal tetap mengincar segmen perumahan dan industri di bidang tersebut seperti konstruksi untuk menggenjot pembiayaan.

Adapun UUS BTN secara nasional mencatatkan kinerja positif sampai dengan akhir Desember 2017. Secara umum kinerja UUS BTN diperkirakan akan berada di atas rata-rata industri perbankan.

Dalam kaitan dengan aset, UUS BTN diperkirakan  tumbuh sekitar 29%. Kemudian, penghimpunan DPK juga diperkirakan meningkat sekitar 24%.

Sedangkan, di sektor pembiayaan juga diperkirakan tumbuh sekitar 26% sehingga laba bersih UUS BTN diperkirakan naik sekitar 28%.

Sekadar informasi saja, statistik perbankan syariah (SPS) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per November 2017 mencatat financing deposit ratio (FDR) bank umum syariah (BUS) berada di level 80,7%.

Jumlah ini menurun dari posisi tahun lalu 86,27%. Kendati demikian, Unit Usaha Syariah (UUS) justru mengalami sedikit pengetatan likuditas. Secara industri, FDR UUS tembus ke level 100,2%, naik dari posisi November 2016 yang mencapai 96,6%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia