KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah suku bunga tinggi, industri perbankan dibayang-bayangi pengetatan likuiditas. Apalagi Bank Indonesia (BI) mencatatkan pada November 2023 pertumbuhan DPK hanya 3,04% secara tahunan, lebih lambat dari pertumbuhan penyaluran kredit yang tumbuh mencapai 9,74% secara tahunan, per November 2023. Salah satu bank digital PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) menepis pengetatan likuiditas tersebut. Pejabat sementara (Pjs) Direktur Utama Bank Neo Commerce Aditya Windarwo menuturkan posisi likuiditas BNC saat ini terjaga. "Kondisi likuiditas BNC saat ini baik. Kami selalu memastikan dan menjaga kecukupan likuiditasnya serta mengelola risiko likuiditasnya dengan baik," katanya kepada KONTAN, Minggu (21/1).
Likuiditas Bank Neo Commerce Masih Terjaga, Ini Strategi yang Dilakukan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah suku bunga tinggi, industri perbankan dibayang-bayangi pengetatan likuiditas. Apalagi Bank Indonesia (BI) mencatatkan pada November 2023 pertumbuhan DPK hanya 3,04% secara tahunan, lebih lambat dari pertumbuhan penyaluran kredit yang tumbuh mencapai 9,74% secara tahunan, per November 2023. Salah satu bank digital PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) menepis pengetatan likuiditas tersebut. Pejabat sementara (Pjs) Direktur Utama Bank Neo Commerce Aditya Windarwo menuturkan posisi likuiditas BNC saat ini terjaga. "Kondisi likuiditas BNC saat ini baik. Kami selalu memastikan dan menjaga kecukupan likuiditasnya serta mengelola risiko likuiditasnya dengan baik," katanya kepada KONTAN, Minggu (21/1).