KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Likuiditas di masyarakat saat ini tengah melimpah. Hal itu terlihat dari data Bank Indonesia yang menunjukkan bahwa penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Juni 2021 mencapai Rp 6.723,3 triliun atau naik 11,7% secara tahunan. Bersamaan dengan itu, pasar modal Indonesia tengah diwarnai berbagai rencana aksi penerbitan saham dan surat utang dengan nilai emisi yang cukup besar. Dari pasar saham misalnya, per 28 Juli 2021, Bursa Efek Indonesia (BEI) masih mengantongi 25 nama calon emiten dalam pipeline initial public offering (IPO). Dari 25 calon emiten, sebanyak 14 perusahaan tergolong perusahaan berskala besar karena memiliki aset di atas Rp 250 miliar. Saat ini, perusahaan unicorn PT Bukalapak.com juga tengah melakukan penawaran umum dalam rangka IPO. Dengan memasang harga penawaran Rp 850 per saham dan melepas 25,77 miliar saham, Bukalapak berpotensi memperoleh dana segar Rp 21,9 triliun
Likuiditas berlimpah, simak prospek penyerapan emisi IPO dan surat utang
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Likuiditas di masyarakat saat ini tengah melimpah. Hal itu terlihat dari data Bank Indonesia yang menunjukkan bahwa penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Juni 2021 mencapai Rp 6.723,3 triliun atau naik 11,7% secara tahunan. Bersamaan dengan itu, pasar modal Indonesia tengah diwarnai berbagai rencana aksi penerbitan saham dan surat utang dengan nilai emisi yang cukup besar. Dari pasar saham misalnya, per 28 Juli 2021, Bursa Efek Indonesia (BEI) masih mengantongi 25 nama calon emiten dalam pipeline initial public offering (IPO). Dari 25 calon emiten, sebanyak 14 perusahaan tergolong perusahaan berskala besar karena memiliki aset di atas Rp 250 miliar. Saat ini, perusahaan unicorn PT Bukalapak.com juga tengah melakukan penawaran umum dalam rangka IPO. Dengan memasang harga penawaran Rp 850 per saham dan melepas 25,77 miliar saham, Bukalapak berpotensi memperoleh dana segar Rp 21,9 triliun