Likuiditas BRMS tersokong konversi utang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) mencatatkan peningkatan likuiditas pada  kinerja tahun lalu. Peningkatan tersebut tak lepas dari upaya perusahaan menekan beban.

Direktur of Investor Relations BRMS Herwin Hidayat mengatakan, upaya perusahaan melakukan konversi pinjaman menjadi saham sebanyak US$ 232 juta pada tahun lalu, sukses menekan rasio pinjaman terhadap ekuitas perusahaan alias debt to equaty ratio (DER). Pada 2016, DER perusahaan tercatat sebesar 0,44%, lalu turun menjadi 0,27% pada 2017, sehingga likuiditas perusahaan menjadi lebih baik.

"Selain itu, beban perusahaan atau interest cost ikut terdampak dan berkurang drastis. Hampir 40% pengurangannya dari 2016 ke 2017," papar Herwin usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan RUPS Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, Senin (14/5).


Upaya tersebut, turut menekan angka kerugian pada laporan keuangan perusahaan tahun lalu. Hermin menjelaskan, pada 2016, BRMS mencatatkan kerugian sebesar US$ 400 juta. Namun, kerugian bisa ditekan menjadi sekitar US$ 200 juta pada tahun lalu.

Menurutnya, kerugian tahun lalu karena ketiga aset utama perusahaan yakni Dairi Prima, Gorontalo Mineral dan Citra Palu Minerals, belum ada yang berproduksi. "Namun, dengan dikonversikannya beberapa pinjaman menjadi saham, beban keuangan perusahaan berkurang dan rugi bersih turun cukup drastis," kata Herwin.

Sebagai informasi, beban perusahaan pada 2016 mencapai US$ 107,65 juta. Sedangkan, pada 2017, beban turun menjadi US$ 63,58 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini