JAKARTA. Likuiditas PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) terancam mengetat. Pasalnya, rasio pinjaman terhadap simpanan atau Loan to Deposit Ratio (LDR) semester pertama ini telah menginjak angka 110,58%. Jumlah tersebut meningkat dibanding periode tahun lalu yang sudah terbilang tinggi, yaitu 108,3%. “Pertumbuhan kredit dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) tak beda jauh. Kalau kredit tumbuh 26,78%, DPK tumbuh 24%. Kami tak mengalami kesulitan likuiditas,” aku Direktur Utama BTN, Maryono. Ia berdalih bahwa terdapat 2 pengukuran posisi likuiditas, yaitu Loan to Funding Ratio (LFR) dan Loan to Deposit Ratio (LDR). LFR tersebut merupakan dana-dana lain di luar DPK yaitu obligasi, term deposit, sekuritisasi, dan lain-lain. Untuk LFR ini, rasio BTN yakni 88%.
Likuiditas BTN mengetat
JAKARTA. Likuiditas PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) terancam mengetat. Pasalnya, rasio pinjaman terhadap simpanan atau Loan to Deposit Ratio (LDR) semester pertama ini telah menginjak angka 110,58%. Jumlah tersebut meningkat dibanding periode tahun lalu yang sudah terbilang tinggi, yaitu 108,3%. “Pertumbuhan kredit dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) tak beda jauh. Kalau kredit tumbuh 26,78%, DPK tumbuh 24%. Kami tak mengalami kesulitan likuiditas,” aku Direktur Utama BTN, Maryono. Ia berdalih bahwa terdapat 2 pengukuran posisi likuiditas, yaitu Loan to Funding Ratio (LFR) dan Loan to Deposit Ratio (LDR). LFR tersebut merupakan dana-dana lain di luar DPK yaitu obligasi, term deposit, sekuritisasi, dan lain-lain. Untuk LFR ini, rasio BTN yakni 88%.