Likuiditas Cukup, Bunga Overnight Stabil



JAKARTA. Heboh rumor tentang likuiditas perbankan tak merembet ke Pasar Uang Antarbank (PUAB). Bunga semalam alias overnight yang menjadi rujukan di PUAB stabil, tak berkisar jauh dari bunga acuan Bank Indonesia (BI rate).

Berdasarkan data Bloomberg, bunga pinjaman overnight pada Jumat (14/11) lalu 9,69%, naik tipis dibandingkan bunga sehari sebelumnya, yaitu 9,63%.

Hanya saja, gara-gara rumor tak sedap, menurut Direktur Treasury PT Bank CIMB Niaga Tbk. Gottfried Tampubolon, bank semakin hati-hati menyalurkan pinjaman di PUAB. "Setelah melakukan analisa fundamental, bank pasti lebih memilih melakukan placement di bank lain yang lebih terpercaya," ujarnya, kemarin (16/11).


Direktur Treasury PT Bank Mega Tbk. J.B. Kendarto menuturkan, belakangan ini transaksi di PUAB memang relatif sepi, terutama di sesi pagi. Biasanya, di pagi hari kebanyakan bankir belum masuk pasar. Mereka terlebih dulu mencerna berbagai informasi, sebelum melakukan transaksi di PUAB.

Setelah arah angin jelas, baru mereka masuk ke pasar di sesi sore. "Ini sebabnya, volume transaksi di sore hari lebih tinggi dibandingkan perdagangan di sesi pagi," jelas Kendarto.

Dia juga membenarkan cerita bahwa rumor tak jelas tentang kondisi likuiditas sejumlah bank tak menghentikan transaksi di pasar uang. Ia memuji, gerak cepat bank sentral dalam memberikan klarifikasi atas rumor yang beredar di pasar. Selain itu, aturan-aturan baru BI cukup efektif untuk melonggarkan likuiditas perbankan.

Cenderung stabil

Penuturan senada mencuat dari ekonom PT Bank Central Asia (BCA) Tbk David Sumual. Sejauh ini, rumor yang beredar mampu diredam BI sehingga tak menjadi sentimen negatif di PUAB. "Kecuali kalau ada sentimen negatif dari global dan regional, baru pasar bakal memberikan reaksi," tambahnya.

David menyebutkan, sebetulnya sejak dua bulan terakhir bunga overnight menunjukkan tren lebih stabil. "Bunganya tidak terlalu fluktuatif dan lebih kondusif dibanding sebelumnya," ujarnya kemarin (16/11).

Maksudnya, marjin fluktuasi bunga overnight tidak sebesar pada Agustus 2008 lalu, baik untuk pinjaman dalam bentuk rupiah maupun valuta asing (valas). Menurut David, bunga overnight rupiah saat ini berada pada kisaran BI rate 9,5%, sedangkan bunga overnight valas antara 0,5% sampai 0,7%.

Dia juga sepakat dengan bankir lain yang menilai bank sentral sigap. Menurutnya, berbagai aturan yang diterbitkan oleh BI belakangan ini untuk melonggarkan likuiditas perbankan cukup ampuh menstabilkan bunga pinjaman di PUAB. Salah satu yang paling terasa pengaruhnya adalah kebijakan BI melonggarkan aturan Giro Wajib Minimum (GWM) dalam rupiah menjadi 7,5%, serta GWM valas dari 3% menjadi 1%.

Kendarto menambahkan, kalaupun transaksi di PUAB masih tak seramai kondisi pada saat normal, itu lantaran ada keengganan dari bank meminjamkan duit mereka kepada bank lain. "Terutama bank-bank asing. Mungkin mereka juga butuh likuiditas dolar," tuturnya.

Dengan situasi seperti ini, dia meramal bunga overnight PUAB masih akan berada di koridor BI rate. Pasokan dana untuk transaksi di PUAB pun akan makin tercukupi seiring dengan kendurnya likuiditas di bank.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie