KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau populer dengan sebutan Bank Jatim memiliki likuiditas yang longgar. Bank Jatim memiliki rasio kredit terhadap deposito atau loan to deposit ratio (LDR) sebesar 66,57%. Padahal aturan dari Bank Indonesia, bank harus lebih gencar menyalurkan kredit sehingga batas paling rendah LDR adalah 78% sedangkan batas paling atas sebesar 92%. Memang sepanjang 2018, Bank dengan sandi saham BJTM ini mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 6,74% secara year on year (yoy) menjadi Rp 33,89 triliun. Sedangkan posisi yang sama tahun lalu Rp 31,75 triliun. Di sisi lain himpunan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 27,78% yoy menjadi sebesar Rp 50,91 triliun. Presiden Direktur Bank Jatim R. Soeroso bilang sebenarnya bank sudah menyalurkan kredit secara ekspansif sesuai dengan permintaan yang ada di wilayah Jawa Timur. Namun untuk kreditur yang berbasiskan produk ekspor agak terhendat karena kondisi makro ekonomi global yang masih penuh ketidakpastian.
Likuiditas di bawah ketentuan, berikut penjelasan manajemen Bank Jatim
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau populer dengan sebutan Bank Jatim memiliki likuiditas yang longgar. Bank Jatim memiliki rasio kredit terhadap deposito atau loan to deposit ratio (LDR) sebesar 66,57%. Padahal aturan dari Bank Indonesia, bank harus lebih gencar menyalurkan kredit sehingga batas paling rendah LDR adalah 78% sedangkan batas paling atas sebesar 92%. Memang sepanjang 2018, Bank dengan sandi saham BJTM ini mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 6,74% secara year on year (yoy) menjadi Rp 33,89 triliun. Sedangkan posisi yang sama tahun lalu Rp 31,75 triliun. Di sisi lain himpunan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 27,78% yoy menjadi sebesar Rp 50,91 triliun. Presiden Direktur Bank Jatim R. Soeroso bilang sebenarnya bank sudah menyalurkan kredit secara ekspansif sesuai dengan permintaan yang ada di wilayah Jawa Timur. Namun untuk kreditur yang berbasiskan produk ekspor agak terhendat karena kondisi makro ekonomi global yang masih penuh ketidakpastian.