Likuiditas domestik ketat, sejumlah multifinance masih andalkan pinjaman luar negeri



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan pembiayaan atau multifinance dalam negeri masih gencar dalam mencari pendanaan dari luar negeri di semester II 2019 ini. Ambil contoh Indomobil Finance yang telah mendapatkan pinjaman sindikasi dari enam lembaga keuangan senilai US$ 290 juta dan Adira Finance akan menerima pendanaan offshore yaitu berupa pendanaan sindikasi dari bank Taiwan, Jepang, dan Singapura.

Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno mengatakan, pendanaan dari luar negeri terus meningkat, karena pelaku usaha mencari kesempatan memperoleh pendanaan baru ketika perbankan dalam negeri lebih selektif memberikan pinjaman.

Baca Juga: Multifinance masih andalkan pinjaman dari luar negeri, ini kata OJK


"Hal yang wajar bila para pemain mecari pendanaan luar negeri. Bisa dilihat kondisi belakangan ini ketatnya likuiditas di dalam negeri membuat perbankan dari luar negeri tertarik untuk menawarkan pinjaman," ujar Suwandi kepada Kontan.co.id, Selasa (6/8).

Lanjut Suwandi, dalam menjalankan bisnisnya, perusahaan pembiayaan dapat meminjam dari dalam negeri dan pihak luar negeri, baik dalam bentuk mata uang rupiah maupun asing. Namun Suwandi yakin perusahaan pembiayaan telah melakukan hedging untuk menghindari risiko fluktuasi nilai tukar.

Baca Juga: Multifinance masih gemar cari pinjaman dari luar negeri

Suwandi bilang, tidak semua multifinance bisa mendapatkan pendanaan dari luar negeri dengan mudah. Biasanya, multifinance yang bisa mendapatkan dana dari luar negeri mempunyai aset minimal Rp 5 triliun dan telah mengantongi pinjaman sindikasi sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat